Search
Search
Close this search box.

Ketenangan Presiden Putin Gagalkan Pemberontakan Wagner Group di Rusia

Presiden Vladimir Putin berhasil memadamkan pemberontakan yang dipimpin Wagner Group. (Metro UK)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Nama Wagner mencuat setelah kelompok ini mencoba melakukan kudeta yang gagal. Apakah itu Wagner? Ini adalah sebuah LSM militer di Rusia seperti Pentagon menggunakan apa yang disebut “Blackwater” di berbagai belahan dunia, terutama selama invasi ke Irak.

Pengamat politik internasional, Taufan Hidayat menjelaskan, Wagner juga dimanfaatkan Rusia di berbagai wilayah termasuk Suriah, Sudan, Libya, Afrika Tengah, dan Mali.

Kata dia, perang di Ukraina mengungkap kerentanan tentara Rusia, yang lengah oleh taktik Barat yang digunakan untuk melawan Rusia.

Advertisements

Kehadiran lima puluh negara Barat yang berpengalaman dalam peperangan, sambung Taufan, mengarahkan operasi militer di Ukraina dari pangkalan Ramstein Jerman, memungkinkan mereka untuk mengeksploitasi kelemahan tentara Rusia.

Ia melanjutkan, Presiden Putin menyadari bahwa pasukannya tidak sesuai dengan ambisi politiknya dan bahwa upaya pembangunan kembali persenjataan diperlukan untuk menghadapi tantangan ini, yaitu untuk memodernisasi efektivitas, komando, dan institusi militer.

“Mundur dari Ukraina dan mengakui kekalahan bukanlah suatu pilihan, dan Putin mengambil kesempatan untuk memperkenalkan reformasi yang sangat dibutuhkan,” jelasnya sebagaimana dikutip dari akun Facebooknya pada Senin (26/6/2023).

Dalam keadaan ini, sambung Taufan, Kremlin beralih ke Pasukan Wagner, yang terdiri dari serdadu berpengalaman dan pensiunan perwira senior.

“Ini juga termasuk unit khusus yang dinonaktifkan yang memainkan peran utama dalam Pertempuran Bakhmut di Ukraina,” sebutnya.

Namun, kata Taufan, fokus media Barat pada Bakhmut telah mengalihkan perhatian dari front lain. Penolakan Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengizinkan pasukan Ukraina mundur dari kota strategis itu menyebabkan pertempuran berkepanjangan yang akhirnya berakhir menguntungkan Rusia setelah beberapa bulan.

Dia mengungkapkan, media Barat memoles Wagner dari “kelompok teroris bayaran” menjadi “kekuatan yang memerangi korupsi Rusia”.

“Pengamat Barat yang mengharapkan pemberontakan yang berkepanjangan kecewa ketika pemberontakan itu seperti mimpi basah,” ujarnya.

Taufan menyebutkan, ketenangan Presiden Putin dalam menghadapi krisis menandakan masa depan yang tidak pasti bagi organisasi Wagner saat beroperasi dan bagi mantan pemimpinnya, kecuali Prigozhin dapat menemukan dukungan asing untuk mendukungnya melawan Kremlin.

“Tetapi euforia di Barat berumur pendek ketika pemimpin Wagner, yang dikenal sebagai “koki Putin” (karena dia memiliki restoran dan perusahaan katering yang menyediakan layanan ke Kremlin), memberikan makanan terakhirnya di Rusia,” jelasnya.

Ia menjelaskan, perkembangan di Rusia berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya pemberontakan Prigozhin, yang untuk sementara mengalihkan fokus dari arena Ukraina.

“Masih harus dilihat bagaimana negara Rusia, yang dengan cepat menahan pemberontakan, akan memperbaiki kesalahan masa lalu, melanjutkan reformasi domestik, dan mengelola konflik yang sedang berlangsung dengan kekuatan Barat,” pungkasnya. (fb)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA