Solo, beritaalternatif.com – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menjadi buah bibir usai dikabarkan akan menikahi adik Presiden Joko Widodo, Idayati.
Siapa sangka, Ketua MK ke-6 ini ternyata mengawali kariernya sebagai seorang guru honorer, bahkan pernah menjadi pemain film.
Dikutip dari laman resmi MK, pria kelahiran 31 Desember 1956 ini dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lulus dari SDN 03 Sila Bima pada 1969, Anwar harus meninggalkan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Bima hingga 1975.
Lulus dari PGAN, Anwar merantau lebih jauh lagi ke Jakarta dan menjadi guru honorer pada SD Kalibaru. Selama menjadi guru, dia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta.
Pecinta Teater hingga Sempat Main Film
Selama menjadi mahasiswa, Anwar aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Selain sibuk dalam kegiatan perkuliahan dan mengajar, ia tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.
Anwar pun sempat diajak untuk beradu akting dalam sebuah film yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S Bono besutan sutradara ternama Ismail Soebarjo pada 1980.
“Saya hanya mendapat peran kecil, namun menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Bapak Ismail Soebarjo, apalagi film yang berjudul ‘Perempuan dalam Pasungan’ menjadi film terbaik dan mendapat Piala Citra,” kenang Anwar, seperti dikutip detikJateng, Senin (21/3/2022).
Akan tetapi, keterlibatan Anwar dalam film yang meledak pada 1980 tersebut menuai kritik dari orang tuanya.
“Ketika film itu meledak, sampailah film itu ke Bima. Kebetulan di film itu ada adegan saya jalan berdua seorang wanita di Pasar Cikini. Orang-orang di kampung saya heboh semua. Padahal di film itu saya hanya sebagai penggembira saja. Ketika Bapak saya tahu, saya dimarahi. Kata beliau, ‘Katanya ke Jakarta untuk kuliah, ini malah main film’,” kenangnya sambil tersenyum.
Anwar mengenang keterlibatannya dalam dunia teater sebagai salah satu pengalaman dia yang paling berkesan. Menurut pria yang ramah ini, dunia teater mengajarkannya banyak hal, termasuk tentang filosofi kehidupan.
Dunia teater dan film, menurut mantan Hakim Yustisial Mahkamah Agung ini, pada intinya mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebajikan, termasuk bagaimana bersikap dan bertutur kata.
“Mengucapkan sumpah seorang diri di hadapan Presiden SBY, banyak teman yang khawatir. Tapi, alhamdulillah, berkat pengalaman saya di bidang teater, saya bisa mengatasi kegugupan dan tidak demam panggung ketika harus mengucapkan lafal sumpah,” urai mantan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung periode 2006-2011 ini.
Meniti Karier di Bidang Hukum
Sukses meraih gelar sarjana hukum pada 1984, Anwar mencoba ikut tes menjadi calon hakim. Keberuntungan pun berpihak padanya ketika ia lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.
Anwar menganggap prestasi tertingginya dalam dunia peradilan sebagai hakim konstitusi. Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah didudukinya di antaranya menjadi asisten Hakim Agung pada 1997-2003, yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003-2006.
Lalu pada 2005, dia diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian. Pada 2010, Anwar meraih gelar doktor program bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kemudian pada 2011, ia dilantik sebagai hakim konstitusi. Kembali menjabat sebagai hakim konstitusi pada 2016, Anwar kemudian terpilih menjadi Ketua MK pada 2 April 2018.
Diberitakan sebelumnya, Ketua MK Anwar Usman akan segera menikahi adik kandung Presiden Joko Widodo, Idayati. Prosesi lamaran resmi sudah dilakukan Sabtu (12/3/2022) lalu.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Menurut Gibran, lamaran telah dilakukan pekan lalu, yakni ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Solo.
“Iya (tanggal 12 Maret sudah lamaran),” kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Senin (21/3/2022).
Berdasarkan informasi, lamaran resmi Anwar telah diterima keluarga yang diwakili Jokowi sebagai kakak laki-laki dari Idayati pada 12 Maret lalu. Sedangkan resepsi pernikahan tersebut direncanakan akan digelar 26 Mei 2022 di Solo. Kemudian dilanjutkan acara yang digelar di Sumbawa, yang merupakan daerah asal Anwar, pada 28 Mei 2022.
Diketahui, suami Idayati, Hari Mulyono, meninggal dunia pada 24 September 2018 di RSPAD Jakarta. Sedangkan istri Anwar, Suhada Ahmad Sidik, meninggal dunia pada 26 Februari 2021 yang lalu karena serangan jantung. (detikcom)