BERITAALTERNATIF.COM – Ketua DPD Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Kukar Suriadi menentang politik uang di Pemilu 2024.
Ia menegaskan bahwa politik uang tak hanya merusak nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak citra masyarakat.
“Politik uang ini tidak mendidik, tapi justru menjerumuskan pada hal-hal yang negatif,” tegasnya, Selasa (30/1/2024).
Kontestasi dalam pesta demokrasi, lanjut dia, bertujuan mendorong perubahan dan mengevaluasi sistem sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Nilai-nilai demokrasi, sambung dia, menekankan agar masyarakat memilih pemimpin berdasarkan prestasi dan latar belakang, bukan uang dan materi yang bisa dihabiskan dalam waktu sesaat.
“Masyarakat tidak boleh memilih pemimpin dari aspek materi, tapi harus melalui proses Pemilu yang dapat melahirkan pemimpin yang dapat dipercaya,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, politik uang masih marak terjadi di masyarakat karena sebagian besar dari mereka lebih cenderung pragmatis dalam memilih pemimpin.
Dia meminta masyarakat memilih pemimpin yang aktif berkomunikasi, dekat dengan mereka, serta memiliki kapasitas kepemimpinan.
“Karena itu, ada pemahaman yang harus kita perbaiki dalam masyarakat kita,” sarannya.
Suriadi menyebut politik uang marak di tengah masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian peserta Pemilu.
Usaha memerangi politik uang di Pemilu 2024 juga disebutnya bisa dilakukan oleh calon anggota legislatif. Ia menekankan agar setiap calon menyiapkan mental sebelum mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.
Calon anggota legislatif yang hanya berpikir menghimpun suara dari masyarakat menggunakan politik uang, sebut dia, akan cenderung berpikir pragmatis.
“Mereka yang terpilih atas praktik politik uang akan cenderung berpikir agar bagaimana caranya kerugian itu bisa kembali, sehingga konsentrasi untuk memikirkan kepentingan masyarakat itu sangat terbatas,” tegasnya.
Ia mengakui bahwa usaha memerangi politik uang membutuhkan waktu yang panjang, khususnya dalam mendorong edukasi terhadap masyarakat.
Partai Gelora Kukar, sebut dia, telah berpartisipasi aktif dalam usaha memberikan pendidikan politik di masyarakat.
“Kami dari Partai Gelora sendiri tidak hanya fokus pada sosialisasi dan kampanye, tapi di waktu bersamaan kami memberikan edukasi kepada masyarakat dalam memilih pemimpin,” katanya.
Pihaknya juga membangun komunikasi dan edukasi yang efisien kepada masyarakat, khususnya menawarkan program dan kebijakan yang diambil wakil-wakil Partai Gelora di parlemen bila terpilih di Pemilu 2024.
“Sala satu misi Partai Gelora adalah ingin memperjuangkan kuliah gratis,” ungkapnya.
Kuliah gratis disebutnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Kukar sehingga tingkat pendidikan mereka meningkat serta setara dengan daerah-daerah maju di Indonesia.
“Kuliah gratis dapat membantu anak-anak muda dan masyarakat bisa mendapat pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya. (hmd/fb)