BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis) Unikarta Armada Yudha Satrya menyatakan penolakannya terhadap kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Yudha mengatakan, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap harga barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, terutama bahan pangan.
Kata dia, masalah BBM perlu dilihat secara luas, yani tata kelola migas. Krisis minyak di Indonesia, sambung dia, tidak diikuti upaya diversifikasi energi.
Selain itu, dia menilai bahwa pemerintah belum serius memberantas mafia migas serta belum mampu menguasai blok-blok migas yang masih dikuasai perusahaan asing.
“UU Migas yang diharapkan dapat memayungi kepentingan Indonesia saja masih terhambat, sehingga negara lemah dalam penguasaan sumber daya alam. Padahal, hal ini menjadi amanat konstitusi,” tulisnya dalam rilis yang diterima media ini pada Senin (5/9/2022).
Sebagai solusi jangka pendek, dia menawarkan agar pemakaian BBM bersubsidi hanya untuk kendaraan motor dan kendaraan umum. Sedangkan kendaraan lain diharuskan menggunakan BBM yang bernilai oktan lebih besar dari premium.
Sementara solusi jangka menengah dan panjangnya, lanjut Yudha, pemerintah harus menyelamatkan APBN dengan cara mengurangi belanja kementerian atau lembaga lainnya yang tidak efektif.
“Jangan lupakan juga pemberantasan korupsi dan peningkatan penerimaan pajak secara signifikan dengan memaksimalkan pendataan serta pemeriksaan PT yang belum membayar pajak perusahaannya,” imbuh dia.
Atas berbagai pertimbangan tersebut, kata Yudha, BEM Febis Unikarta akan melakukan aksi demonstrasi bersama Aliansi Kukar Menolak pada Selasa (6/9/2022).
Mereka akan mengadakan aksi di Kantor DPRD Kukar. Sebelum melakukan aksi demonstrasi, mahasiswa Febis akan terlebih dahulu berkumpul di kampus Unikarta.
“Kami mengajak kawan-kawan mahasiswa, terkhusus mahasiswa Febis Unikarta, untuk berpartisipasi dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM,” ajaknya. (um)
