Lampung, beritaalternatif.com – KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dalam sidang Muktamar NU ke-34 di Lampung, Jumat (24/12/2012). Gus Yahya berhasil mendapatkan perolehan suara dari kandidat lain, KH. Said Aqil Siradj, dengan jumlah suara yakni mencapai 337 suara.
Hal ini terlihat dari Sidang Pleno III & IV Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang diadakan sejak Kamis, 23 Desember 2021 hingga 24 Desember 2021 di Lampung.
Diketahui, sosok Gus Yahya begitu lekat dengan NU, di mana sang ayah yang merupakan tokoh NU yang disegani bernama KH. Cholil Bisri.
Bersama Gus Dur, KH. Cholil Bisri adalah pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Yahya juga merupakan keponakan dari ulama kharismatis dari NU, KH. Mustofa Bisri, atau biasa disapa Gus Mus.
Sedangkan adiknya, Yaqut C. Qoumas, adalah Menteri Agama yang baru dilantik Jokowi menggantikan Fachrul Rozi.
Gus Yahya sedari kecil belajar di pesantren, bermula dari pendidikan formal di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah.
Lalu berlanjut ke Pondok Pesantren KH. Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta. Saat itu ia juga kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Selama masa kuliah, Gus Yahya aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu sempat bermukim selama setahun di Mekkah, Arab Saudi untuk mengaji.
Gus Yahya dikenal dekat dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia pernah ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001.
Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan. Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2014-2019 ini kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri.
Seperti pada Juni 2018, Gus Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.
Dan kini, Gus Yahya resmi menjadi Ketua Umum PBNU yang di mana sebelumnya dirinya miliki keinginan untuk membuat NU sendiri menjadi model peradaban di masa depan.
“Saya nyalon ketua umum, melamar pekerjaan. Pekerjaannya apa? Menjadikan NU sebagai model peradaban di masa depan. Bukan karena, jika saya jadi ketua umum NU bisa nyalon presiden, nyalon wakil presiden. Itu saya tidak mau,” kata Gus Yahya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya, Selasa (21/12/2021) lalu. (sindonews.com)