Search
Search
Close this search box.

Kiprah Saparuddin Pabonglean, Politisi Kukar yang Gemar Berorganisasi sejak Remaja

Anggota DPRD Kukar, Saparuddin Pabonglean. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Kegemaran Saparuddin Pabonglean dalam berorganisasi dan bersosial telah mengantarkannya sebagai Anggota DPRD Kukar periode 2019-2024.

Kebiasaan tersebut dipupuknya sejak lama, sehingga berkembang menjadi modalnya untuk melenggang ke parlemen.

Sapar dilahirkan di Tana Toraja pada 12 Desember 1970. Ia menamatkan pendidikan di SDN 1 Sangorong Tana Toraja, SMP Rano Tana Toraja, dan SPGN 1 Makalele.

Advertisements

Di masa remaja, dia gemar melaksanakan safari Ramadan dari kecamatan ke kecamatan.

Lahir di daerah yang berpenduduk minoritas Muslim tak menyurutkan semangatnya untuk menyiarkan Islam. Ia merasa gembira saat mendakwakan Islam di tengah-tengah masyarakat.

Dia melanjutkan pendidikan di UIN Alauddin Makassar. Di kampus inilah Sapar mengembangkan kualitas kepemimpinannya lewat berbagai organisasi.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris YAPMIT Makassar, Ketua IPMIT Makassar dan HMI Komisariat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Alauddin Makassar.

Saat ini, dia aktif di berbagai organisasi masyarakat: Pembina Inkado Karate, Pembina IKAWANGI, dan Ketua PKS Kukar.

Karier di Tanah Borneo

Sapar merantau dari Pulau Sulawesi ke Kalimantan untuk mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil. Mimpinya untuk menjadi PNS di Tanah Borneo terwujud. Ia pun ditempatkan di Kecamatan Kembang Janggut, Kukar.

Dua tahun setelah bertugas di kecamatan tersebut, dia dipindah ke SMKN 1 Tenggarong.

Di tengah kesibukannya bertugas sebagai pendidik, ia bersama rekannya mendirikan Yayasan Nurul Ilmi.

Saat ini, yayasan tersebut membawahi sekolah Islam yang menjadi rujukan masyarakat Tenggarong.

Selama mengabdi di dunia pendidikan, dia telah menghadapi beragam lika-liku kehidupan.

Sapar menghadapi tantangan berat bahkan penolakan saat mengajukan permohonan bantuan pendidikan kepada pemerintah.

Begitu pula saat ia diamanahi jabatan ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya di Tenggarong. Permohonan bantuan untuk penanggulangan banjir tak digubris oleh eksekutif dan legislatif.

Hal ini pula yang mendorongkan untuk berkiprah di dunia politik. Ia memilih PKS sebagai perahu politiknya. Tahun 2019, masyarakat Tenggarong mengantarkannya ke DPRD Kukar.

Wakil Rakyat

Sapar tak pernah membayangkan akan menjadi anggota legislatif di Kukar. Pasalnya, sebagian besar usianya dihabiskan di dunia pendidikan.

Saat memutuskan bertarung di Pemilu 2019 untuk mendapatkan kursi DPRD Kukar pun tak sedikit orang yang meragukan kemampuannya untuk melenggang sebagai wakil rakyat.

“Dengan izin Allah dan restu keluarga saya memantapkan untuk maju pada tahun 2019,” ujarnya.

Perjuangan yang tak kenal lelah menjawab semua keraguan orang-orang terdekatnya. Ketulusan dan keikhlasan dalam perjuangan menjadi modal utamanya sehingga bisa meraih kursi di DPRD Kukar.

“Saya yakin bahwa rezeki bukan hanya satu pintu saja, banyak pintu lain terbuka karena niat baik dan tulus untuk membantu masyarakat,” katanya.

Kecintaannya pada syiar Islam mendorongnya untuk menjadikan PKS sebagai perahu politiknya. Partai tersebut telah membantunya untuk mendapatkan kursi di DPRD Kukar.

“Saya tidak ada uang saat itu untuk membayar masyarakat ataupun bantuan apa pun,” ungkapnya.

Ia meyakini bahwa sebagian besar masyarakat memiliki idealisme dalam memilih wakil rakyat.

“Masyarakat masih mempunyai idealisme; tidak mau dibayar, dibeli, dan tidak mau dihargai dengan uang,” tegasnya.

Spirit tersebut telah membangkitkan dukungan dari masyarakat, kerabat, dan orang-orang terdekatnya untuk mendapatkan kursi DPRD Kukar.

Semangat ini pula yang tetap dipegangnya sebagai wakil rakyat setelah memutuskan kembali bertarung di legislatif Kukar pada Pemilu 2024.

Dia berharap Pemilu tahun ini dapat menyadarkan masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat berdasarkan hati nurani.

“Kemudian saya berharap bisa mendapatkan kepercayaan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” harapnya.

Tokoh Inspiratif

Sapar mengidolakan Soekarno dan Hatta karena memiliki spirit nasionalisme yang tinggi. Dua tokoh tersebut dinilainya sebagai peletak dasar kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan asing.

Dia juga mengidolakan tokoh dari Sulawesi Barat Baharuddin Lopa karena dikenal sebagai pribadi yang teguh memegang idealisme.

Selain itu, ia mengidolakan tokoh berdarah Sulawesi Selatan yang juga mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Terakhir, ia terinspirasi dari mantan Kapolri Soegeng sebab dia merupakan tokoh yang memegang teguh kesederhanaan dan kejujuran. (lt/fb)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA