BERITAALTERNATIF.COM – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ahlulbait Indonesia (ABI) Kota Samarinda berkolaborasi dengan Yayasan Al Qoim dalam kegiatan khitanan massal.
Sebanyak 21 anak hadir dalam kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan ini.
Khitanan massal yang berlangsung di Yayasan Al Qoim Kota Samarinda pada Minggu (22/12/2024) ini dihadiri oleh para alim ulama, ustadz, tokoh masyarakat, dan jajaran pengurus DPD ABI Samarinda.
Plt DPD ABI Kota Samarinda Muhammad Saleng mengungkapkan bahwa khitanan massal ini bertujuan untuk memperingati milad putri Rasulullah saw, Sayyidah Fatimah Az-Zahra as, serta menghormati dan mengenang keteladanan Sayyidah Fatimah dalam Islam.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kurang mampu dalam melaksanakan kewajiban agama, yaitu khitan bagi anak-anak mereka,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan khitanan massal ini sudah berjalan sebanyak lima kali. Hal ini menunjukkan konsistensi dan komitmen penyelenggara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ia menyebut Dewan Pengurus Wilayah ABI Kaltim memiliki Pondok Khitan Dhuafa yang berfungsi sebagai pusat kegiatan khitanan massal bagi masyarakat.
“Kita sudah pernah melaksanakan itu di Balikpapan. Kemudian di Kukar dan Samarinda,” bebernya.
Setiap khitanan massal, lanjut dia, selalu mendapatkan respons positif dari masyarakat, baik dari segi pelaksanaan maupun manfaatnya.
“Sekarang ini ada permintaan dari PPU untuk mengadakan khitanan massal bagi sekitar 50 anak,” jelasnya.
Saleng mengatakan bahwa dakwah tidak hanya dalam bentuk lisan, tetapi juga melalui tindakan nyata. Kegiatan ini diharapkannya dapat menjadi contoh nyata dari dakwah yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Masyarakat, sambung Saleng, diharapkan dapat merasakan dampak sosial dari peringatan hari besar Islam, seperti peningkatan solidaritas dan kepedulian sosial.
“Harapan kita agar masyarakat itu bisa merasakan dampak sosial dari peringatan-peringatan hari besar Islam,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifai
Editor: Ufqil Mubin