BERITAALTERNATIF.COM – Pada tahun 2023, Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) akan kembali membuka kelas belajar bahasa isyarat. Kelas ini akan dibuka untuk masyarakat umum.
Komunitas yang berkantor di Jalan Kartini, Nomor 45, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong ini akan membuka kelas belajar bahasa isyarat batch 2.
Ketua Kaliya Viola Meilinda Putri Prihastiwi menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut pihaknya bertindak sebagai fasilitator rumah belajar non-formal bagi penyandang disabilitas melalui kelas Belajar Bahasa Isyarat (Beisyaratan) untuk teman dengar dan kelas Belajar Agama (Beragam) untuk teman tuli.
“Dalam hal ini Kaliya menghadirkan atmosfir yang simbiosis mutualisme. Teman dengar mengajarkan ke teman tuli dan teman tuli mengajarkan ke teman dengar,” jelas Viola kepada beritaalternatif.com pada Senin (9/1/2023).
Viola menyebutkan bahwa dalam proses belajar mengajar, Kaliya memiliki peserta aktif kelas Beisyaratan sebanyak 20 peserta didik dan 12 peserta didik tuli pada kelas Beragam.
Ia melanjutkan, kelas Beisyaratan berlangsung selama 2 jam, yang dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 16.00-18.00 Wita. Sementara kelas Beragam dilaksanakan setiap malam Jumat pukul 19.30-21.00 Wita.
“Hal ini dilakukan setiap minggunya agar dapat membuat situasi kelas di Kaliya terus aktif,” terangnya.
Dia memperkirakan kelas belajar bahasa isyarat batch kedua akan dilaksanakan pada akhir Januari hingga Februari 2023.
Pihaknya akan membuat perencanaan yang matang agar pelaksanaan kegiatan belajar bahasa isyarat batch kedua tak mengganggu proses belajar batch pertama.
Untuk mengembangkan minat dan bakat penyandang disabilitas, Kaliya akan membuka kelas membatik. Harapannya, pelatihan-pelatihan tersebut bisa menunjang, meningkatkan, dan membangun kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
“Tentunya mandiri dari segi mencari penghidupan, hingga tidak ada lagi hawa-hawa ‘aku kasihan’. Itu tidak ada lagi. Mereka juga setara dengan kita. Maka kita harus memperlakukan mereka juga setara dengan kita dan lainnya,” jelas Viola.
Kata dia, setiap program yang dijalankan oleh Kaliya bertujuan membangun disabilitas yang unggul dan Kukar inklusif.
Atas dasar itu, sambung Viola, Kaliya sangat didukung penuh oleh ketua RT setempat, kelurahan, kecamatan serta pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Dalam pelaksanaan pendidikan non-formal, Kaliya mengantongi Surat Pendidikan Non Formal (SPNF) yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar. (nf/um)