Kukar, beritaalternatif.com – Kredit Kukar Idaman adalah Program Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara (Pemda Kukar) yang digagas bersama Bankaltimtara dan Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Timur (OJK Kaltim). Kredit untuk pelaku usaha ini sudah diluncurkan beberapa waktu yang lalu.
Kredit Kukar Idaman ini merupakan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dalam mendorong masyarakat Kukar agar terlepas dari bahaya praktik rentenir. Lewat program ini, Pemda Kukar memberikan kredit dengan bunga nol persen.
Wakil Ketua DPRD Kukar, Siswo Cahyono mendukung program pemerintah daerah tersebut, apalagi kredit tanpa bunga ini bertujuan memberantas rentenir.
Meski nilainya bervariasi, Siswo berpendapat, di satu sisi program tersebut mengajarkan kepada masyarakat agar gemar menabung walaupun Rp 100 ribu per bulan.
“Sebenarnya itu bagus saja. Cuma kita berharap dalam proses implementasi atau realisasi di lapangan mudah-mudahan tidak ada hambatan, karena ada satu persyaratan yang kita rasa agak memberatkan. Syaratnya mereka harus punya rekening tabungan tiga sampai enam bulan sebelumnya,” jelas Siswo, Senin (15/11/2021).
Anggota DPRD Kukar dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut melanjutkan, saat mendapatkan keuntungan, umumnya pedagang kaki lima di pasar langsung mengantonginya, serta menggunakan sebagian di antaranya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka belum terbiasa menabung.
“Mudah-mudahan dengan adanya program semacam itu membuat mereka lebih aktif menggunakan transaksi elektronik,” harapnya.
Program ini juga bertujuan dalam rangka menangani ekonomi nasional pasca Covid-19 sehingga menggairahkan kembali dunia usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia pun menyarankan kredit ini tanpa agunan karena sifatnya kerakyatan.
“Rentenir itu bunganya sudah luar biasa. Nah, ini tanpa bunga dan agunan. Ya, memang sejatinya bagus. Beda kalau orang itu sudah mapan dan mandiri, mungkin dari bantuan Rp 10 juta sampai Rp 25 juta, satu tahun kemudian berkembang besar, sudah harus keluar kategori itu. Otomatis harus pakai agunan. Karena dia sudah punya kepercayaan di bank,” sebutnya.
Sebelumnya, kata dia, Bankaltimtara pernah melakukan presentasi di Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kukar. Informasinya, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bisa mendapatkan kredit maksimal Rp 25 juta tanpa agunan.
Ia berharap program pemberian kredit untuk UKM dan perseorangan dari Pemkab Kukar ini tak hanya bermitra dengan Bankaltimtara, tetapi juga membuka kesempatan kepada bank lain seperti BRI.
“Ketika pemerintah melakukan penempatan dana di BRI, itu juga sudah bisa berjalan. Tidak mesti harus di Bankaltimtara. BRI lebih punya pengalaman untuk itu. Lebih punya jam terbanglah untuk ngurusin ekonomi mikro ketimbang Bankaltimtara,” pungkasnya. (adv)