BERITAALTERNATIF.COM – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ahlulbait Indonesia (ABI) Jawa Timur (Jatim) mendapat kunjungan istimewa dari Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, MA, pada Sabtu (6/1/2024).
Ketua DPW ABI Jawa Timur, Ust. Abdillah Baabud menjelaskan bahwa Prof. Imam Ghazali Said datang untuk melihat secara langsung kehidupan beragama komunitas Muslim Syiah di tengah masyarakat Ahlussunnah di Indonesia.
“Beliau penasaran dengan pelaksanaan acara-acara besar seperti Asyura dan Arbain di tengah mayoritas aswaja. Kami memberikan jawaban bahwa secara umum masyarakat Indonesia toleran dan hanya bergerak jika ada provokasi,” ujar Ust. Abdillah dilansir situs ahlulbaitindonesia.or.id, Selasa (9/1/2024).
Ust. Abdillah juga menuturkan bahwa Prof. Imam Ghazali Said memberikan apresiasi terhadap sistem wilayatul faqih yang diterapkan di Iran, menjadi rujukan bagi masyarakat Iran mengatasi konflik internal. Prof. Imam Ghazali Said bahkan tengah menyusun jurnal ilmiah tentang wilayatul faqih, walaupun masih belum tuntas karena kesibukannya.
“Kami banyak berbicara tentang sosok mendiang Gus Dur, dan Prof. Imam Ghazali Said dengan berani menyatakan bahwa Imam Khomeini adalah wali abad ini,” tambah Ust. Abdillah.
Ust. Abdillah mengakui bahwa Prof. Imam Ghazali Said memiliki pemahaman tentang mazhab keislaman Syiah yang sangat mendalam. Bahkan Prof. Imam Ghazali Said menegaskan bahwa Syiah ghulat hanya ada di masa lalu, dan tidak ada kelompok yang dinamakan “rafidhah” di dalam Syiah.
Sekretaris DPW ABI Jawa Timur, Muhammad Muadz menambahkan bahwa mereka memberikan gambaran tentang ABI secara umum, dengan penekanan khusus pada penerimaan ABI terhadap ideologi Pancasila.
Ia juga bercerita, Prof. Imam Ghazali Said beberapa kali menekankan bahwa tidak semua orang memiliki pandangan terbuka tentang Syiah seperti dirinya. Namun ia terus berupaya menyebarkan pemahaman objektif tentang Syiah. DPW ABI Jatim memberikan cinderamata berupa buku Manifesto ABI kepada Prof. Imam Ghazali Said, dan mereka juga melaksanakan shalat berjamaah bersama sebagai bagian dari rangkaian pertemuan tersebut. (b/nsa)
