BERITAALTERNATIF.COM – Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan serangan terhadap kapal Amerika Serikat (AS) demi mendukung warga Palestina di Jalur Gaza yang dilanda aksi genosida Israel yang didukung penuh oleh AS.
Juru bicara pasukan Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan perkembangan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/1/2024.
Adapun sasaran serangan tersebut adalah kapal Genco Bekardi America, yang lokasi operasinya di Teluk Aden.
Ia mengatakan bahwa operasi itu dilakukan dengan menggunakan sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai dan dipastikan serangannya akurat.
“Angkatan Bersenjata Yaman tidak akan ragu menyerang semua sumber ancaman di Laut Arab dan Laut Merah sebagai bagian dari hak sah untuk membela diri Yaman, dan terus mendukung rakyat tertindas Palestina,” ungkap Saree.
Sementara itu, anggota biro politik Ansarullah Yaman, Ali Al-Qahoum, di hari yang sama mengatakan bahwa penetapan kelompok ini yang oleh AS disebut “organisasi teroris” tidak akan mengubah sikapnya dalam membela Palestina dan mencegah lewatnya kapal menuju Israel melalui Laut Merah.
Al-Qahum menyatakan demikian beberapa jam setelah AS mengumumkan reklasifikasi kelompok Ansarullah sebagai “organisasi teroris”, menurut dua pernyataan yang dikeluarkan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jean Sullivan dan Menteri Luar Negeri Anthony Blinken.
“Klasifikasi ini dibuat untuk melayani Israel, dan dengan latar belakang sikap terhormat Yaman dalam masalah Palestina,” tutur Al-Qahum.
Dia menambahkan,“AS menggunakan klasifikasi terorisme sesuai dengan kepentingannya dan kepentingan Israel. AS tidak memiliki standar hukum apa pun yang dapat dijadikan landasan, melainkan berdasarkan kepentingan AS, baik itu konsisten dengan kemanusiaan dan prinsip-prinsip hukum internasional atau tidak.”
Dia juga mengatakan, “Klasifikasi ini hanya untuk melayani dan mendukung Israel dan pembantaian dan kebrutalan yang terus berlanjut, sehingga mereka terus membunuh rakyat Palestina tanpa ada tanggapan.”
Al-Qahum lantas menegaskan, “Pendirian kami tidak akan berubah, dan itu adalah sikap yang dinyatakan untuk mendukung Palestina, dan mencegah kapal-kapal Israel menuju Israel melewati Laut Merah, Laut Arab dan Bab al-Mandeb.”
Rezim Israel memulai perang pada 7 Oktober, menyusul operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh para pejuang Gaza. Israel juga memblokade Jalur Gaza, mencegah aliran air, makanan, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan ke wilayah pesisir tersebut.
Sejauh ini, hampir 24.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, gugur akibat serangan brutal Israel.
Di sisi lain, AS telah memberikan dukungan militer dan politik yang besar kepada Israel. AS telah mempersenjatai rezim Israel dengan lebih dari 10.000 ton perangkat keras militer sejak awal perang. AS juga telah memveto semua resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian serangan Israel. (mm/nsa)
Sumber: Liputan Islam