Kukar, beritaalternatif.com – Dinas Pariwisata (Dispar) dan Komite Ekonomi kreatif (Kekraf) Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan lomba menciptakan lagu Kutai. Tiga lagu pemenang dalam lomba tersebut diluncurkan tadi ini lewat chanel YouTube Kekraf Kukar.
Salah satu peserta pemenang lomba, Novan Surya Gafilah mengaku menciptakan lagu Kutai dalam lomba yang diadakan Dispar dan Kekraf Kukar tersebut.
“Lomba tersebut diikuti sekitar 30 peserta, salah satu pemenangnya adalah saya. Hari ini (tadi malam, red.) akan dirilis video klipnya oleh pihak penyelenggara,” sebut Novan saat ditanya beritaalternatif.com via telepon, Kamis (18/11/2021) sore.
Personel band Pantjaran Nafsoe memiliki alasan tersendiri saat membuat lagu dalam bahasa Kutai. Dia beralasan, dengan menjamurnya lagu dari daerah Jawa, Indonesia timur yang terkenal di seluruh Nusantara, akhirnya ia pun berinisiatif untuk mengenalkan lagu-lagu cinta, sedih, dan patah hati menggunakan bahasa Kutai.
“Kalau dulu kan senior-senior kita sudah mengeluarkan lagu-lagu Kutai yang legend seperti Buah Bolo, Nasi Bekepor, dan sebagainya, itu lebih kepada lagu yang sifatnya budaya, jenaka, yang berkaitan dengan alam,” ucapnya.
“Hari ini kita kemas lagu Kutai itu yang modern dan kekinian sehingga bisa diterima seluruh Nusantara. Selain mengenalkan lagu, kita juga mengenalkan bahasa kita supaya dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama wilayah Kalimantan kalau bisa seluruh Indonesia,” tambahnya.
Meskipun sebagian masyarakat sudah tahu, tapi ia optimis bisa memperkenalkan bahasa Kutai dengan berbagai macam cara.
“Karena memang hari ini kita mencoba mengenalkan lewat lagu pop yang kekinian, dan lagu yang juara tadi akan disebarluaskan, mudahan bisa mendapat apresiasi yang baik di masyarakat Kukar dan Indonesia,” tuturnya.
Novan menjelaskan, lagu tersebut mengisahkan tentang laki-laki yang mengagumi seorang wanita, meskipun sangat kagum sekali, tapi dia tidak berani untuk mengungkapkannya. Ibarat “cinta tak sampai”.
“Laki-laki itu punya perasaan suka yang sangat dalam tapi tidak punya keberanian untuk menyampaikan. Jadi, cukup dalam hati saja. Dia mau dengan seseorang, tapi lewat mimpi saja karena tidak berani diungkapkan,” sebutnya.
Meskipun memiliki kesibukan sebagai penyelenggara pemilu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar ini mengatakan, menjadi pejabat publik hanya profesi, tapi dunia seni telah menyatu dengan jiwanya.
“Karena dari kecil saya sudah bermain musik. Jadi kalau saya punya waktu sedikit, saya akan gunakan untuk berusaha membuat karya. Karena memang tiap hari pun saat mau berangkat kerja, saya selalu bernyanyi dan main musik dulu di rumah,” ujarnya.
Novan juga mengungkapkan, membuat karya memang sesuatu yang harus dilakukan oleh seniman sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Kalau saya ditanya apakah akan berkarya terus? Saya bilang, saya akan berkarya terus selagi saya masih bisa berpikir untuk sebuah karya,” tegasnya.
Lagu yang berjudul “Ndak Dengannya” tersebut dinyanyikan oleh sahabatnya, Dani Galih. Karenanya, ia berharap lagu ini bisa menginspirasi karena lagu-lagu pop modern tidak hanya bisa dinyanyikan dengan bahasa nasional, tetapi bisa juga bahasa Kutai yang dirangkai dengan lagu yang bernuansa romantis.
“Mudah-mudahan anak muda Kutai Kartanegara ke depannya, yang kuliah di luar kota seperti Jogja, Jawa, dan lain sebagainya lebih berani membuat puisi yang romantis dengan menggunakan bahasa Kutai agar mengenalkan bahasa Kutai di masyarakat luas,” pungkasnya. (adv)