BERITAALTERNATIF.COM – Menurut laman kpbu.kemenkeu.go.id definisi KPBU atau kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur bertujuan untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya badan usaha dengan memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak. KPBU dikenal juga sebagai Public Private Partnership (PPP).
Baru-baru ini, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengajak para calon investor untuk berpartisipasi dalam skema KPBU, khususnya pada sektor pendidikan, smart city, water management, dan waste management.
KPBU di IKN dilengkapi dengan penyederhanaan proses, tambahan fasilitas fiskal, dan kemudahan berinvestasi. Bahkan, melalui availability payment (AP) yang dialokasikan oleh pemerintah, para investor tidak perlu khawatir mengenai jaminan keberlanjutan pendanaan dari proyek yang berlangsung.
Itu dikemukakan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono saat sesi diskusi panel dalam rangkaian acara Public Private Partnership (PPP) Forum bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang diselenggarakan Senin hingga Selasa (6-7/11/2023).
PPP Forum bertemakan “Embracing Private Financing for Acceleration of Green & Sustainable Nusantara Capital City Ecosystem” digelar di Hotel Grand Jatra, Balikpapan dan mengundang berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga multilateral, institusi keuangan, dan sektor swasta di Indonesia.
“Kami berharap ke depannya akan lebih banyak investor yang bergabung dalam skema KPBU ini,” ucap Deputi Agung.
Sementara itu, Direktur Pendanaan Otorita IKN, Insyafiah menyebut kegiatan ini diselenggarakan untuk mendukung pembangunan Nusantara yang 54 persen sumber pendanaannya berasal dari skema KPBU.
“Masih banyak pengusaha nasional yang belum memahami keunggulan modalitas KPBU yang memberikan kepastian pengembalian investasi dan jaminan risiko politik,” tegas Insyafiah.
Acara PPP Forum diawali dengan sambutan dari Koordinator WKU KADIN Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri, Shinta W. Kamdani dan penyampaian Keynote Speech dari Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono.
Dalam kesempatan tersebut, World Wide Fund bersama KADIN Indonesia juga menandantangani Nota Kesepahaman mengenai dukungan investasi dan atau pendanaan untuk proyek infrastruktur yang termasuk dalam Nature Based Solution.
Selanjutnya, sesi panel diskusi menghadirkan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Andre Permana, Country Economist IsDB Regional Hub Indonesia Ali Fallahi, CEO PT Badan Penyiapan Infrastruktur Indonesia Hardini Puspasari, serta Fungsional Analis Kebijakan BKF Wahyu Hidayat. Sesi diskusi ini dimoderatori oleh Founder Irawati Hermawan Juniarto & Partner (Deloitte) Irawati Hermawan.
Forum KPBU ini diadakan dalam rangka menjembatani potensi investor domestik melalui KADIN dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dengan pengusaha mancanegara, seperti dari Korea Selatan, Prancis, Tiongkok, Jerman, dan Arab Saudi. Selain itu, kegiatan ini juga mempertemukan para investor dengan potensi pinjaman bagi badan usaha dari IsDB dan WWF bersama Keuangan Islam global.
Selanjutnya, ada sesi kunjungan lapangan ke Ibu Kota Nusantara. Para calon investor diajak untuk melihat IKN secara lebih dekat. Mulai dari Titik Nol, Sumbu Kebangsaan, dan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK). (nsa)