BERITAALTERNATIF.COM – Amerika Serikat (AS) secara resmi telah melarang Israel untuk menyerang Iran setelah serangan drone bertubi-tubi yang menargetkan pangkalan militer Zionis beberapa hari lalu.
Hal ini disebabkan kekuatan global AS dinilai menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Pengamat Timur Tengah Dina Y. Sulaeman menjelaskan kekuatan militer AS kian menurun sejak perang Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
“Karena Amerika Serikat sudah mengeluarkan sangat banyak dana dari APBN untuk membantu Ukraina,” jelasnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Metro TV pada Senin (15/4/2024).
Perang Rusia dan Ukraina, sambung dia, membawa dampak besar terhadap negara-negara Barat, terutama AS.
“Kemudian juga terjadi pergeseran geopolitik. Negara-negara di dunia; negara-negara selatan itu sudah mulai melakukan dedolarisasi; sudah mulai melakukan kerja sama regional, sehingga Amerika Serikat itu sulit untuk menghadapi satu perang lagi,” ungkapnya.
Selain itu, Dina menerangkan, AS memiliki kelemahan di kawasan Timur Tengah. Puluhan pangkalan militer AS di sekitar teritorial Iran akan diserang negara tersebut apabila memberikan bantuan militer kepada Israel dalam eskalasi konflik setelah serangan Iran terhadap Zionis beberapa hari lalu.
“Iran akan menargetkan pangkalan-pangkalan militer yang ada di kawasan itu, dan itu akan menjadi ancaman juga buat negara-negara Arab yang membiarkan wilayahnya jadi pangkalan militer,” terangnya.
Hal ini pula yang membuat sejumlah otoritas negara Arab melarang wilayah udara mereka digunakan oleh AS dan Israel untuk menyerang Iran.
“Dari sisi ini, sulit bagi Amerika Serikat kalau harus frontal berperang melawan Iran, sehingga saya pikir, sangat menekan Israel agar tidak melakukan serangan balasan (terhadap Iran),” katanya. (*)
Penulis & Editor: Ufqil Mubin