BERITAALTERNATIF.COM – Anggota Dewan Militer Brigade Izzuddin al-Qassam Ayman Naufal menyatakan bahwa segala bentuk konfrontasi di masa mendatang versus Israel akan ditentukan dengan keputusan kolektif yang dikaji Ruang Operasi Gabungan faksi-faksi Perlawanan.
Naufal mengatakan, Ruang Operasi Gabungan Perlawanan dengan skema saat ini telah dibentuk pada 2018, yaitu saat diadakannya longmarch al-Awdah (Kepulangan) di Jalur Gaza dan munculnya efek-efek longmarch tersebut.
Di masa itu, sambung dia, ada kebutuhan untuk membuat sebuah lembaga koordinasi antara berbagai faksi.
“Tujuannya adalah menyepakati aturan dan mekanisme konfrontasi serta manajemen militer perang melawan musuh,” tutur Naufal kepada al-Jazeera sebagaimana dilansir Fars.
Saat ditanya apakah semua sayap militer faksi-faksi Palestina hadir di Ruang Operasi Gabungan ini, Naufal menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, Pimpinan Ruang Operasi Gabungan mengawasi proyek penggabungan lebih dari 40 situasi militer di Gaza dan transformasinya kepada 10 sayap militer yang mewakili faksi-faksi Palestina.
Ia menambahkan, masih ada upaya untuk menyempurnakan proyek ini dan menggabungkan 3 situasi militer yang masih tersisa.
Kelompok-kelompok yang hadir di Ruang Operasi Gabungan adalah Brigade Izzuddin al-Qassam, Brigade al-Quds, Brigade Syahid Abu Ali Musthafa, Brigade al-Muqawamah al-Wataniyah, Alwiyah al-Nasir Salahudin, Brigade al-Mujahidin, Brigade Syuhada al-Aqsa, Brigade Liwa Syahid Nidhal al-Amudi, Brigade Syahid Jihad Jibril, dan Brigade al-Ansar.
Menurutnya, Ruang Operasi Gabungan dalam Perang 5 Hari lalu telah menggagalkan proyek Israel untuk mengisolasi Jihad Islam.
Naufal mengungkapkan, Ruang Operasi Gabungan telah berunding dengan Brigade al-Quds (sayap militer Jihad Islam) untuk memperpanjang waktu pembalasan dan secara diam-diam mengontrol proses konfrontasi, serta menempatkan Israel dalam kebuntuan politik dan lapangan.
Komandan militer Hamas ini menyebut Ruang Operasi Gabungan sebagai contoh praktis dan efektif dalam persatuan Poros Perlawanan.
“Kami siap mengembangkan model inspiratif ini untuk membentuk koridor komprehensif bagi semua pasukan Perlawanan di semua kancah pertempuran melawan musuh,” tegasnya.
Naufal menyatakan bahwa demi membalas agresi Israel, Ruang Operasi Gabungan akan mengambil keputusan terkait konfrontasi serta mengadakan rapat sebelum dan saat perang. Ruang ini juga akan berunding soal cara menghadapi musuh dan merancang koordinasi di level tinggi. (*)
Sumber: Poros Perlawanan