BERITAALTERNATIF.COM – Kecamatan Loa Janan dan Loa Kulu merupakan pintu masuk dari Kota Balikpapan dan Samarinda menuju Kabupetan Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur.
Namun, Anggota DPRD Kukar Yohanes Da Silva Badulele mengatakan bahwa pembangunan dua kecamatan tersebut masih tertinggal dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kukar.
“Di bantaran Sungai Mahakam itu masih terkesan kumuh. Siapa yang harus memperhatikan ini?” ucap Yohanes kepada beritaalternatif.com di Kantor DPRD Kukar pada Rabu (31/8/2022) sore.
Kata dia, pembangunan Loa Janan dan Loa Kulu mesti mendapatkan perhatian serius dari semua unsur, baik pemerintah maupun swasta.
“Harus sama-sama berperan agar bisa menunjukkan bahwa pembangunan Loa Janan dan Loa Kulu itu ada,” ujarnya.
Dia mengaku akan konsisten mendorong pembangunan infrastruktur di dua kecamatan tersebut. Dengan anggaran terbatas di pokok-pokok pikirannya, Yohanes berkomitmen memaksimalkannya untuk pembangunan Loa Janan dan Loa Kulu.
“Pembangunan yang saya maksud ini soal infrastruktur. Infrastruktur itu yang paling penting. Hari ini, dua kecamatan ini sangat membutuhkan itu,” sebutnya.
Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur di Loa Janan dan Loa Kulu tergolong lamban dibandingkan sejumlah kecamatan lain di Kukar.
Apabila pembangunan dua kecamatan tersebut hanya bertumpu pada anggaran dana desa, maka dia meyakini tidak akan cukup untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Loa Janan dan Loa Kulu.
“Memang harus ada dorongan fungsi kontrol kita dari dewan kepada pemerintah, sehingga pembangunan dari pemerintah juga diperkuat. Kemudian, pokir-pokir kami dari Dapil V juga diperkuat,” imbuhnya.
Kolaborasi antara legislatif dan eksekutif diyakininya dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di Loa Janan dan Loa Kulu.
Keberadaan infrastruktur yang memadai di dua kecamatan tersebut, lanjut dia, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Jadi, fokus hari ini adalah infrastruktur. Infrastruktur itu yang harus betul-betul kita fokuskan,” ucapnya. (adv/um)