BERITAALTERNATIF.COM – Bupati Kukar Edi Damansyah ingin para lulusan program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an bisa kembali ke kampung halaman masing-masing untuk mengabdi.
Ia menerangkan bahwa salah satu tujuan dari program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an ini ialah untuk mengisi ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang keagamaan di 193 desa dan 44 kelurahan se-Kukar.
“Memang ini tidak ada perjanjian tertulis, tapi saya minta balik ke kampung. Balik ke kampung yang laki bantu ngurusi masjid, diminta atau tidak diminta. Karena tidak semua masjid di kampung itu tersedia tenaganya, nah bantu itu,” ucap dia saat prosesi wisuda santri program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an di Masjid Al-Anshar, Rabu (25/12/2024).
Ia juga meminta kepada para lulusan program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an ini untuk bisa menjadi guru Alquran.
“Alumni program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an itu wajib hukumnya menjadi guru ngaji di kampung. Minimal ngajari adik-adiknya, sepupu-sepupunya di lingkungan, apalagi bisa bergabung di TPA atau masjid, langgar yang ada di kampung,” ujar Edi.
Dia berharap program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an ini bisa terus berjalan dengan baik demi menyiapkan SDM bidang keagamaan di Kukar.
Meskipun belum sepenuhnya menyentuh seluruh desa atau kelurahan se-Kukar, Edi mengaku bangga dengan program tersebut.
Ia mengatakan bahwa di tahun 2025 program Satu Desa Satu Tahfidz Qur’an ini harus bisa dimaksimalkan lagi.
“Anak-anak Kutai Kertanegara hari ini harus difasilitasi dengan baik terkait dengan pendidikan dan untuk pengembangan sumber daya manusia,” tutup dia. (*)
Penulis & Editor: M. As’ari