Oleh : Dr Muhsin Labib*
Banyak orang memahami sedekah dan bersedekah dalam pengertian-pengertian sempit sebagai berikut :
1. Bersdekah adalah pemberian sesuatu yang fisikal dan kuantitatif. Padahal ada banyak macam sedekah,
a. Sedekah spiritual dan moral seperti mendoakan orang lain terutama yang meminta didoakan, bersenyum kepada orang yang murung dan menumbuhkan optimisme kepada yang terpuruk
b. Sedekah intelektual seperti memberikan pengetahuan yang benar atau menyebarkan info positif atau opini yang menenangkan.
2. Bersedekah hanyalah kebaikan yang bisa dilakukan oleh orang kaya.
Padahal setiap orang, kaya atau miskin bisa bersedekah sesuai kondisi masing-masing. Yang lebih mulia adalah sedekah orang miskin kepada orang kaya. Ketika orang miskin menerima sesuatu sebagai sedekah orang kaya, maka dia telah berjasa kepadanya dengan membantunya berbuat kebaikan dan meraih pahala. Penerimaan disertai ucapan terimakasih dan doa kepada orang kaya adalah sedekah yang mungkin nilainya lebih tinggi dari nilai sesuatu yang diberikan kepadanya.
3. Bersedekah adalah pemberian uang dalam jumlah besar.
Padahal esensi sedekah adalah nilainya, bukan harga dan jumlahnya. Sedekah material sebesar apapun tanpa ketulusan adalah sia-sia. Ia bahkan bisa berdosa bila didasarkan pada tujuan menguasai, menindas atau merendahkan penerimanya.
4. Bersedekah adalah kebaikan yang dianjurkan, bukan kebaikan yang diwajibkan.
Padahal sedekah punya dua pengertian. Dalam pengertian khusus sedekah adalah kebaikan yang dianjurkan. Dalam pengertian umum sedekah mencakup pemberian yang dianjurkan dan pemberian yang diwajibkan atau yang disebut dengan zakat, terutama zakat fitrah yang dietapkan sebagai pelengkap puasa wajib Ramadhan. Zakat juga menurut banyak ulama, memuat pengertian umum juga khusus.
Dalam Al-Quran sebagian kata sedekah mengandung makna khusus (yang dianjurkan) dan sebagian lain mengandung makna khusus, termasuk mahar yang wajib diberikan kepada istri saat melangsungkan akad nikah.
Sedekah juga bisa diperluas maknanya meliputi positif dan negatif. Sedekah positif adalah yang didasarkan atas niat baik dan dilakukan dengan cara benar
Sedekah positif bermacam dua, yaitu positif dari sisi pemberi dan positif dari sisi penerima,
Berikut list ragam sedekah positif dari sisi pemberi:
1. Sedekah gratis adalah berdiam terhadap orang bebal yang keras kepala.
2. Sedekah murah adalah memberikan senyum tulus.
3. Sedekah mudah adalah mendoakan orang untuk hajatnya.
4. Sedekah singkat adalah mengucapkan salam.
5. Sedekah berat adalah mengakui keunggulan orang lain.
6. Sedekah mahal adalah memberikan sesuatu kepada orang meminta bantuan meski memerlukannya.
7. Sedekah lama (jangka panjang) adalah memberikan nafkah bagi keluarga.
8. Sedekah istmewa adalah memberikan sumbangan secara rahasia atau tanpa nama pemberi.
9. Sedekah langgeng adalah membangun sarana vital bagi masyarakat, pendidikan, pengembangan SDM, pemberdayaan ekonomi, kesehatan dan pelayanan publik.
Berikut list ragam contoh sedekah positif dari sisi penerima :
1. Sedekah yang menyenangkan adalah menghibur yang sedih.
2. Sedekah yang membangkitkan adalah menumbuhkan harapan.
3. Sedekah yang mencerahkan adalah memberikan pengetahuan yang benar dan info berguna.
4. Sedekah yang menentramkan adalah bergaul dengan orang miskin, cacat dan lemah.
Sedekah negatif adalah yang didasarkan atas niat baik namun dilakukan dengan cara salah, atau didasarkan atas niat buruk meski mungkin dilakukan dengan cara benar, atau didasarkan atas niat buruk dan dilakukan dengan cara salah.
Berikut list ragam contoh sedekah negatif :
1. Sedekah cacat adalah yang disertai pamrih dan pamer.
2. Sedekah percuma adalah yang diungkit-ungkit.
3. Sedekah berbahaya adalah :
a. Pemberian sesuatu yang diketahui bermotif dengan motif penyalahgunaan, pemerasan, penyuapan, penindasan dan pelecehan atau modus kejahatan.
b. Pemberian sesuatu yang diketahui sebagai benda haram sekaligus berbahaya seperti minuman beralkohol dan narkoba
c. Pemberian sesuatu yang diketahui sebagai hasil dari perbuatan yang tidak sah dan tidak halal, seperti judi, pencucian uang dan korupsi.
Secara umum, sedekah negatif bukanlah sedekah dalam arti sejati.
(Cendikiawan Muslim Indonesia)