Search

Marwan: Pengurus KMBD Kukar Harus Bangun Konsolidasi dan Kesolidan

Pendiri dan pembina KMBD Kukar, Marwan. (Berita Alternatif)

BERITAALTERNATIF.COM – Kerukunan Masyarakat Bima-Dompu (KMBD) telah memiliki nakhoda baru. Kepengurusan baru ini diharapkan bisa lebih solid dan kokoh dalam menjalankan tugasnya.

Solidaritas juga diharapkannya dapat menjadi fondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

Kepemimpinan yang solid akan mampu mengarahkan organisasi menuju pencapaian tujuan yang lebih baik dan efektif.

Advertisements

Pendiri dan pembina KMBD Kukar Marwan menekankan bahwa pengurus baru perlu melakukan konsolidasi di seluruh kecamatan se-Kukar.

Konsolidasi, sebut dia, harus dilakukan secara menyeluruh dan mendalam serta mencakup semua lapisan masyarakat dan organisasi.

“Karena ini penting bagi warga perantauan untuk saling berkoordinasi, bersilaturahim, menjaga kesolidan, menjaga kebersamaan, menjaga persatuan di antara sesama warga Mbojo,” katanya baru-baru ini kepada awak media Berita Alternatif.

Ia menjelaskan bahwa menjaga kebersamaan dan persatuan di antara warga Mbojo—sebutan untuk masyarakat Bima-Dompu—adalah salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan.

Marwan menyebut kebersamaan dan persatuan ini akan memastikan bahwa semua pihak dapat bekerja sama, saling mendukung, dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama.

“Keberadaan kerukunan ini paling tidak akan memberikan satu perhatian khusus dan perhatian serius terhadap keberadaan warga kita,” harapnya.

Dia kemudian mengutip peribahasa yang menekankan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Peribahasa ini bermakna orang-orang Mbojo yang berada di Kukar adalah bagian keluarga besar masyarakat Kukar.

Oleh karena itu, ia mendorong warga Bima-Dompu menghormati dan menghargai adat istiadat serta kebudayaan setempat.

“Jangan kebiasaan di kampungnya sana, jangan kebiasaan di tempat asalnya sana, itu menjadi kebiasaan yang baru di sini,” tegasnya.

Masyarakat Bima-Dompu yang bermukim di Kukar, imbuh Marwan, mesti melakukan penyesuaian guna memastikan mereka bisa hidup dengan lebih harmonis serta diterima di tengah-tengah masyarakat.

“Artinya, tidak membawa ego dari kampung halaman,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifai

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA