Search
Search
Close this search box.

Mata Dunia Terbuka setelah Serangan Brutal Entitas Kolonial Israel ke Rafah

Pengamat geopolitik asal Indonesia, Muhammad Jawad. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Mata dunia terbuka setelah Zionis Israel melakukan serangan brutal terhadap para pengungsi di Rafah, Palestina.

Kesadaran dunia mestinya telah muncul sejak lama. Pasalnya, serangan brutal Zionis ke Palestina yang menelan puluhan ribu orang yang tak berdosa sudah berlangsung sejak Oktober 2023.

Di satu sisi, invasi Israel ke Palestina telah menimbulkan kesedihan yang tak terperikan. Namun di lain sisi, mata dunia terbuka, bahkan memunculkan gerakan perlawanan dari para mahasiswa dan masyarakat Barat.

Advertisements

Pengamat geopolitik asal Indonesia Muhammad Jawad mengungkapkan bahwa orang-orang yang sebelumnya tak setuju dengan pandangan Alquran pun telah mengamini hukuman yang sangat keras terhadap Israel pasca serangan brutal ke Rafah.

Dia menyebut seorang selebgram yang negaranya mendukung Israel juga merasa malu dengan sikap pemerintah di negara setelah menyaksikan kebrutalan entitas kolonial tersebut.

Menurutnya, umat manusia mestinya sudah menyadari sejak dulu berbagai kezaliman yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.

Kesadaran masyarakat dunia yang muncul saat ini, kata Jawad, bisa jadi karena perpaduan dari berbagai serangan brutal entitas Zionis ke Palestina.

Sejak puluhan tahun lalu Zionis Israel telah melakukan kekejaman terhadap bangsa Palestina. Dalam peristiwa Nakbah, Zionis bahkan melecehkan perempuan dan membantai laki-laki Palestina.

Genosida terhadap bangsa Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun, yang diawali dengan Peristiwa Nakbah.

“Makanya muncul sebuah gerakan besar bukan hanya dalam bentuk sedih, marah, dan seterusnya, tetapi bertindak terhadap penindasan dan penjajahan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Ahlulbait Indonesia TV pada Rabu (12/6/2024).

Kata dia, umat manusia akhirnya disadarkan dengan berbagai kebrutalan Israel, yang puncaknya ditunjukkan dalam serangan tak berperikemanusiaan terhadap para pengungsi di Rafah.

“Hati manusia itu baru bangkit kalau sudah seperti itu. Ini kan sesuatu yang sangat disayangkan. Kenapa manusia tidak cukup hanya dengan berfikir secara rasional dan mengambil pelajaran darinya? Harusnya enggak perlu didikte dengan cara seperti itu,” sesalnya. (*)

Penulis & Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA