BERITAALTERNATIF.COM – Investasi asing dari China melonjak hampir empat kali lipat pada kuartal II-2022 dan menembus US$ 2,3 miliar. Negeri Tirai Bambu kini bahkan hanya kalah dari Singapura dalam jumlah investasi di Indonesia.
Setidaknya dalam lima tahun terakhir, investasi per kuartal pada periode April-Juni juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Dalam periode tersebut, investasi China bahkan tidak pernah menyentuh angka US$ 1,5 miliar dalam satu kuartal.
Nilai investasi sebesar US$ 2,3 miliar pada kuartal II-2022 juga melonjak 260% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau hampir empat kali lipat. Negara Panda hanya kalah dari Singapura yang menggelontorkan investasi sebesar US$ 3,1 miliar pada kuartal II-2022.
Namun, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meragukan itu adalah uang orang Singapura. Singapura merupakan hub investor dari banyak negara lain di dunia. Bahkan Bahlil meyakini banyak uang orang Indonesia yang berada di sana dan diinvestasikan lagi ke dalam negeri.
“Saya enggak yakin ini uangnya Singapura. Ini mungkin sebagian besar adalah uang orang Indonesia dan sebagian lagi Singapura sebagai hub,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).
Dengan tambahan investasi senilai US$ 2,3 miliar, China sudah menggelontorkan investasi sebesar US$ 3,6 miliar pada semester I tahun ini. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat US$ 1,68 miliar.
Investasi China di Indonesia mulai melesat pada 2017. Pada 2013, total investasi China hanya menembus US$ 297 juta yang menempatkan mereka pada posisi 12 investor terbesar di Indonesia. Pada 2015, China naik ke peringkat ke-9 dengan investasi US$ 628 juta hingga mencapai posisi ketiga pada tahun 2017.
Investasi China di Indonesia hampir selalu berada di bawah US$ 1 miliar sebelum tahun 2019. Sejak 2019, investor China gemar menanamkan modalnya di Indonesia sehingga investasi hampir selalu di atas US$ 1 miliar. Investasi mereka sempat melambat dan berada di bawah US$ 1 miliar pada kuartal II-IV 2022 atau setelah badai pandemi Covid-19 melanda dunia.
Pada 2021, investasi China menembus US$ 3,2 miliar. Jumlah tersebut hanya kalah dari Singapura dan Hong Kong.
Sebagai catatan, sejumlah kesepakatan investasi antara Indonesia dan China memang banyak ditandatangani. Bila sebelumnya investasi China lebih fikus kepada sektor industri logam dan manufaktur maka sejak 2017, penanaman modal banyak diarahkan ke infrastruktur. Di antara proyek infrastruktur yang digarap China adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jalan Tol Medan-Kualanamu serta Waduk Jatigede di Jawa Barat.
Secara nilai, investasi China memang masih kalah dengan Singapura yang menempati posisi pertama investor terbesar di Indonesia.
Berikut lima besar investor asing di Indonesia pada kuartal II-2022:
1. Singapura
Nilai investasi kuartal II- 2022 sebesar US$ 3,1 miliar
Nilai investasi semester I-2022 sebesar US$ 6,7 miliar
2. China
Nilai investasi kuartal II- 2022 sebesar US$ 2,3 miliar
Nilai investasi semester I-2022 sebesar US$ 3,6 miliar
3. Hong Kong
Nilai investasi kuartal II- 2022 sebesar US$ 1,4 milair
Nilai investasi semester I-2022 sebesar US$ 2,9
4. Jepang
Nilai investasi kuartal II- 2022 sebesar US$ 0,9 miliar
Nilai investasi semester I-2022 sebesar US$ 1,7 miliar
5. Amerika Serikat
Nilai investasi kuartal II- 2022 sebesar US$ 0,8 miliar
Nilai investasi semester I-2022 sebesar US$ 1,4 miliar
Pandemi Membaik, Investasi Melesat
Realisasi investasi pada kuartal II-2022 mencapai Rp 302,2 triliun atau 48,7% dari target. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy), investasi melesat 35,5% sementara dibandingkan kuartal I-2022 naik 7%.
Pertumbuhan tahunan investasi menjadi yang tertinggi, setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Pada kuartal II-2022, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) menembus Rp 139 triliun atau meningkat 30,8%(yoy). Sementara itu, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 163,2 triliun atau melonjak 39,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebagai catatan, data realisasi investasi yang dicatat BKPM di luar investasi sektor hulu migas, perbankan, lembaga keuangan non-bank, asuransi, industri rumah tangga, dan usaha mikro dan usaha kecil.
Empat sektor yang diincar investor lokal adalah sektor pertambangan, sektor industri makanan, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, dan sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Empat sektor yang diminati investor asing adalah industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya, pertambangan, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri kimia dan farmasi.
Besarnya minat investor pada pertambangan dan industri logam bisa dipahami mengingat harga komoditas tambang dan logam melonjak drastis sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada akhir Februari tahun ini.
Provinsi Jawa Barat masih menjadi lokasi favorit untuk menanamkan usaha. Selama kuartal II-2022, Jawa Barat mampu mendatangkan investasi senilai Rp 44 triliun. Peringkat kedua adalah DKI Jakarta (Rp 40,1 triliun) disusul dengan Sulawesi Tengah (Rp 32,1 triliun), Jawa Timur (Rp 29,9 triliun), dan Riau ( Rp 20,7 triliun).
Secara kumulatif, investasi sepanjang Januari-Juni atau pada semester I-2022 mencapai Rp 584,6 triliun atau melonjak 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (*)
Sumber: Berita CNBC Indonesia berjudul Benarkah Indonesia ‘Mencengkeram’ Indonesia?