BERITAALTERNATIF.COM – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2022 di Kabupaten Kutai Kartanegara yang diikuti oleh 86 desa dari 16 kecamatan telah banyak menguras energi, tenaga, pikiran, dan biaya.
Pesta demokrasi di tingkat desa ini pun mengakibatkan pembelahan-pembelahan di tengah-tengah warga desa. Hal ini tak terpisahkan dari persaingan ketat antar-calon kepala desa dalam merebut suara pemilih.
Meski Pilkades serentak di Kukar pada tahun 2022 telah berakhir seiring dengan pelantikan para kepala desa baru oleh Bupati Kukar Edi Damansyah pada Kamis (27/10/2022) pagi, aroma persaingan antara kepala desa terpilih dengan loyalis petahana belum kunjung padam.
Bupati Edi mencium aroma persaingan tersebut. Karena itu, ia menekankan kepada kepala desa yang baru agar tak menjadikan kontestasi demokrasi di Pilkades 2022 sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan-kebijakan di pemerintahan desa.
Pilkades Kukar tahun 2022, lanjut Bupati, adalah pesta demokrasi di tingkat desa. Dalam demokrasi, setiap orang memang dituntut untuk berbeda. Namun, perbedaan tersebut harus dijadikan spirit untuk menjalin kekuatan antar semua elemen di desa.
“Pilkades sudah selesai. Tutup lembaran ini. Buka lembaran baru,” tegas Bupati.
Kepala desa baru, lanjut dia, tidak akan berhasil dalam membangun desa bila mengandalkan kerja-kerja personal dalam menjalankan roda pemerintahan desa.
“Ini sangat penting. Kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat desa harus dilakukan, khususnya masyarakat desa di wilayah masing-masing,” tegasnya.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Kukar, Bupati Edi mengucapkan selama kepada seluruh kepala desa yang baru dilantik di Kukar.
“Selamat menjalankan tugas. Semoga tugas-tugas ini memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah desa masing-masing,” pungkasnya. (adv/um)