Search

Menelisik Hari Arafah

Hari Arafah
Ilustrasi. (malaysiaholiday.com.my)

BERITAALTERNATIF.COM Hari Arafah adalah hari ke 9 Dzulhijjah dan termasuk hari yang penuh dengan kautamaan dalam setahun dimana banyak riwayat-riwayat memperkenalkannya sebagai hari khusus untuk pengampunan dosa dan terkabulkan doa.

Hari Arafah adalah satu hari sebelum Idul Adha. Dalam sumber-sumber riwayat terdapat amalan-amalan yang dikhususkan untuk hari tersebut yang mana paling utamanya adalah berdoa dan beristighfar.

Membaca doa ziarah Imam Husain as dan doa Arafah pada hari ini termasuk amalan mustahab yang dianjurkan. Menurut fikih Syiah, para jemaah haji di hari ini harus berwukuf di padang Arafah sejak masuk waktu zhuhur hingga matahari terbenam.

Advertisements

Sebab Penamaan

Kata “Arafah” adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab dari huruf ” ain- ro- fa” yang berarti pengenalan, pemahaman dan pengetahuan sesuatu disertai dengan perenungan.

Nama Arafah diambil dari daerah Arafat (sebuah tempat di Mekah dimana harus berwukuf di sana pada tanggal 9 Dzulhijjah). Dan Arafat dinamakan Arafat karena ia merupakan tanah yang diketahui dan dikenal di antara gunung-gunung.

Karya-karya kuno tentang Mekah, seperti Akhbar Mekah juga menggunakan kata Arafah untuk merujuk ke tanah Arafat.

Sakhawi, sejarawan warga Mekah abad ke-10 percaya bahwa kata Arafat seperti kata Qashabat (bentuk jamak dari Qashbah), dan setiap titik dari daerah tersebut disebut sebagai Arafah, sementara nama untuk semua daerah adalah Arafat.

Kepentingan dan Keutamaan

Hari Arafah adalah hari permulaan manasik haji. Para jemaah haji di hari ini berkumpul di padang Arafah dan selain berdoa dan beristighfar, mereka juga bersyukur kepada Allah atas taufik dan inayahNya dalam menjalankan kewajiban penting haji. Melihat pada kepentingan hari ini, telah dinukil secara khusus doa-doa dan munajat-munajat dari para imam maksum dan pembesar agama.

Dalam sebagian sumber, untuk hari ini telah dinukil sebuah doa dari Nabi yang mulia saw. Di antara doa-doa yang masyhur untuk hari ini adalah doa Imam Husain as yang dikenal dengan nama doa Arafah yang mana sebagian besar pengikut Syiah dalam setiap tahunnya di setiap titik di seluruh penjuru dunia menganggap penting untuk membaca doa itu di hari ini. Sebuah doa yang dinukil oleh Imam Ali bin Husain as juga termasuk salah satu doa yang masyhur untuk dibaca pada hari ini.

Banyak riwayat yang memperkenalkan hari Arafah sebagai hari istimewa untuk pengampunan dosa dan pengabulan doa. Demikian juga Imam-Imam Syiah menyatakan penghormatan khusus untuk hari ini dan mengajak masyarakat untuk memuliakan hari ini, dan para pemohon dan peminta dengan segala cara apa pun tidak akan ditolak permohonan dan permintaannya.

Hukum-hukum fikih

Dalam fikih Syiah di hari Arafah (hari ke 9 Dzulhijjah) seorang jemaah haji wajib hukumnya untuk melaksanakan wukuf di padang Arafah sejak zhuhur hingga matahari terbenam, yaitu seorang yang melaksanakan ibadah haji harus menetap di padang Arafat dan tidak keluar dari situ. Wukuf ini termasuk dari rukun-rukun haji, dalam artian bahwa seandainya seorang jamaah haji tidak pergi ke padang Arafat dan tidak menetap (wukuf) di sana walau pun sebentar, maka hajinya batal dan tidak sah.

Hal-hal yang dianjurkan secara Mustahab di Hari Arafah

Untuk hari Arafah ada sejumlah amalan mustahab yang dalam riwayat-riwayat dianjurkan untuk dilakukan, sebagian darinya adalah sebagai berikut:

1) Menurut riwayat, berdoa dan beristighfar adalah amalan yang paling utama di hari Arafah, dan di antara doa-doa, doa Imam Husain as di hari ini yang masyhur dengan doa Arafah, sangat dipesankan untuk dibaca.

2) Mandi

3) Membaca doa ziarah Imam Husain as.

4) Menginap di Mina dalam artian bahwa seorang jemaah haji menetap di Mina pada malam Arafah hingga terbitnya fajar .

5) Bersedekah.

6) Berpuasa. (*)

Sumber: Wikishia

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA