Moskow, beritaalternatif.com – Setelah terjadinya ledakan-ledakan bunuh diri di ibu kota Afghanistan, para petinggi AS dan sekutu Eropanya menekankan keharusan untuk menghadapi ancaman-ancaman ISIS.
Menlu Rusia Sergey Lavrov pun mengkritik standar ganda Barat dalam menyikapi terorisme ini.
Kantor berita TASS melaporkan, pada Senin (30/8/2021) kemarin, Lavrov berbicara tentang sikap Rusia dalam masalah Suriah dan kinerja negara-negara Barat.
Menurutnya, Rusia telah menciptakan kondisi untuk sebuah proses politik di Suriah. Bukan salah Rusia jika ternyata proses ini berjalan lamban.
“Kami telah mengondisikan sebuah proses solusi politis (untuk krisis Suriah). Memang proses ini tengah melambat, tapi ini bukan kesalahan kami. Meski begitu, proses ini tetap dijalankan,” tutur Lavrov.
Diplomat senior Rusia ini tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang melambatnya proses solusi politis untuk krisis Suriah.
Lavrov lalu mengecam sikap negara-negara Barat terhadap Suriah. Ia menyatakan, Barat secara terang-terangan memanfaatkan para teroris untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
“Ketika para teroris asli ISIS dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengannya sudah mendekati ibu kota Suriah, ketika mereka nyaris merebut kekuasaaan di negara itu, negara-negara Barat hanya menyaksikannya dengan tenang,” kata Lavrov.
Ia menyatakan, Rusia telah membantu Suriah untuk menjaga kemerdekaan dan pemerintahannya, juga melindungi kaum Kristen di negara tersebut.
“(Suriah) ini adalah rumah bagi Kristen. Di masa itu, negara ini terancam oleh bahaya lenyapnya semua warga yang memeluk agama Kristen,” tandasnya. (liputanislam/ln)