BERITAALTERNATIF.COM – Baru saja Israel mengebom perbatasan Rafah dengan Mesir. Diketahui, gerbang perbatasan Rafah merupakan satu-satunya jalur penting untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Informasi ini masih memerlukan konfirmasi lanjutan.
Namun dari itu, sepak terjang Rezim Zionis Israel, di Gaza, semakin brutal, ribuan nyawa tak berdosa dibom habis-habisan, pemutusan aliran air minum, listrik serta makanan bagi ratusan ribu orang, dapat dianggap sebagai kejahatan perang, dan genosida terorganisir.
Menteri Hak-Hak Sosial Spanyol, Ione Belarra memberikan tanggapan, Senin (16/10/2023), terkait peristiwa-peristiwa yang terjadi di Gaza, beberapa hari terakhir. Dia menuturkan, “Israel, telah melakukan hukuman kolektif terhadap penduduk Gaza.”
“Israel, membiarkan ratusan ribu orang tanpa listrik, air minum, dan makanan, lalu membombardir warga sipil. Ini merupakan hukuman kolektif, dan pelanggaran berbahaya terhadap hukum internasional, serta dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan genosida, ” seperti dikutip situs Arab48.
Belarra meminta agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, harus diseret ke Mahkamah Pidana Internasional, ICC di Den Haag.
“Penduduk Gaza, terancam pembunuhan massal yang didukung oleh Amerika Serikat, dan Eropa, dan saya ingin menyampaikan penentangan saya atas kondisi ini,” tegas dia.
Menteri Hak-Hak Sosial Spanyol menerangkan bahwa Uni Eropa, dan Amerika Serikat, memprovokasi Israel, untuk melanjutkan kebijakan permusuhannya. (hs/nsa)
Sumber: ParsToday