Search
Search
Close this search box.

Moskow Peringatkan Amerika Serikat soal Garis Merah di Ukraina

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Wamenlu Rusia Sergey Riyabkov memperingatkan bahwa Moskow bisa melakukan tindakan balasan atas Amerika Serikat (AS) dan para sekutu Eropanya, lantaran intervensi mereka yang terus bertambah dalam perang Ukraina.

Dikutip Fars dari RIA Novosti, Riyabkov berkata bahwa jika Amerika terus mengintervensi perang tersebut, Rusia akan terpaksa mengambil tindakan setimpal.

“Jelas bahwa konfrontasi langsung dengan AS dan NATO tidak menguntungkan Rusia. Kami memberi peringatan dan berharap Washington serta negara-negara Barat lain menyadari bahaya yang tak bisa dikendalikan,” tegasnya, Rabu (12/10/2022).

Advertisements

CNN memberitakan, Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov juga melayangkan peringatan kepada Washington dan sekutunya soal suplai lebih banyak persenjataan untuk Kiev. Ia menegaskan, tindakan ini akan memperparah situasi perang.

“Kami meminta dari AS dan para sekutunya agar tidak melewati garis merah yang sudah didekati mereka. Hentikan pasokan senjata mematikan untuk Rezim Kiev,” kata Antonov.

Dalam pernyataan yang dirilis Kedubes Rusia pada Senin lalu, Antonov menandaskan bahwa suplai berkelanjutan senjata untuk Ukraina hanya akan menambah jumlah korban dan volume kehancuran, juga membuat perang semakin berlarut-larut.

Di hari yang sama, AS dan para sekutu Eropanya mengecam serangan udara besar-besaran Rusia ke Kiev dan sejumlah kota besar Ukraina lain. Presiden AS, Joe Biden mengontak Presiden Ukraina Volodymir Zelensky via telepon dan berjanji akan mengirim sistem pertahanan udara modern.

Rusia melancarkan serangan rudal dan drone ke pusat Kota Kiev dan kota-kota lain di selatan serta barat Ukraina pada Senin dini hari. Serangan ini dilakukan dua hari setelah peledakan jembatan Kerch di Krimea. Ledakan itu merusak sebagian jembatan yang merupakan penghubung tunggal Rusia dengan Semenanjung Krimea. (*)

Sumber: Poros Perlawanan

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA