Samarinda, beritaalternatif.com – Pimpinan Cabang Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI) Samarinda menggelar berbagai kegiatan sosial dalam rangka memperingati serta mengenang hari kelahiran putri Rasulullah SAW, Sayidah Fathimah Az-Zahra.
Kegiatan yang diadakan pada 20 Jumadil Akhir 1443 Hijriah atau 29 Januari 2022 tersebut diselenggarakan atas kerja sama Pimpinan Cabang Muslimah ABI Samarinda dan Pondok Khitan Dhuafa Kaltim.
Ketua Pimpinan Cabang Muslimah ABI Samarinda, Siti Latifah mengungkapkan, bakti sosial tersebut meliputi khitanan massal dan pembagian sembako gratis kepada masyarakat Kota Samarinda.
Peserta yang mengikuti khitanan massal dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang anak-anak yang berasal dari berbagai kelurahan di Kota Samarinda.
“Usai khitan, setiap peserta khitan mendapatkan bingkisan paket sembako gratis dari Muslimah ABI Samarinda,” ungkap Latifah dalam rilis resminya yang diterima beritaalternatif.com, Senin (31/1/2022) pagi.
Pihaknya juga membagikan sembako gratis sebanyak 200 paket kepada masyarakat yang kurang mampu di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda.
Latifah mengatakan, Muslimah ABI Samarinda akan terus mengadakan baksi sosial kepada masyarakat Kota Tepian, khususnya dalam setiap momentum peringatan hari kelahiran Sayidah Fathimah. Hal ini sebagai salah satu wujud meneladani kedermawanan istri Imam Ali bin Abi Thalib tersebut.
Ia berkisah, Fathimah memiliki kepribadian yang sabar, lembut hati, suka menolong dan penyayang. Salah satu kisah kebaikan hati istri Imam Ali itu adalah tentang kalung miliknya.
Suatu ketika, kisah Latifah, Rasulullah sedang duduk di masjid bersama para sahabatnya. Tiba-tiba datang seorang musafir yang kehabisan bekal.
Si musafir berkata kepada Rasul, “Ya Rasulullah, saya lapar sekali. Berilah saya makanan. Saya tak punya pakaian kecuali yang saya kenakan. Saya tak punya uang untuk bekal pulang. Tolong saya ya Rasul”.
Rasul lalu menjawab, “Sayang, aku sedang tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kepadamu, tetapi orang yang menunjukkan kebaikan adalah sama dengan orang yang melakukannya”.
Nabi kemudian menyuruh si musafir untuk pergi ke rumah putrinya, Fathimah, “Pergilah ke tempat orang yang dicintai Allah dan Rasulnya. Dia lebih mengutamakan Allah daripada dirinya sendiri. Itulah Fathimah, putriku.”
Lalu, Rasulullah meminta sahabatnya untuk mengantar musafir itu ke rumah Fathimah. Ketika di rumah ibunda Imam Hasan dan Imam Husein itu, ternyata tidak ada sesuatu yang layak dimakan. Fathimah juga tidak memiliki uang untuk diberikan kepada musafir tersebut.
Fathimah kemudian teringat seutas kalung, hadiah pernikahannya dengan Imam Ali. Dengan hati ikhlas Fathimah pun memberikan satu-satunya harta yang dimilikinya kepada si musafir.
“Juallah kalung ini. Mudah-mudahan harganya cukup untuk memenuhi kebutuhanmu,” ucap Fathimah.
Musafir itu pun kembali ke Rasul yang sedang berkumpul dengan sahabatnya dan memperlihatkan kalung yang diberikan Fathimah kepadanya.
“Rasul begitu terharu dan tak kuasa menahan tangis. Putri tercintanya rela memberikan satu-satunya harta yang dimiliki untuk membantu si musafir itu,” kisah Latifah. (ln)