Kukar, beritaalternatif.com – Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kutai Kartanegara (DPD NasDem Kukar) menerima sejumlah instruksi dari Ketua DPW NasDem Kaltim, Isran Noor, dalam Rapat Konsolidasi dan Penguatan Struktural Partai NasDem yang diadakan di Novotel Hotel Balikpapan, Minggu (31/10/2021).
Ketua DPD NasDem Kukar, Marwan mengatakan, dalam rangka memenangkan Partai NasDem, Isran meminta kepada unsur pengurus agar konsen terhadap tugas-tugas partai, serta tak mengganggu partai lain.
“Sehingga filososi itu menurut saya, kita diharuskan untuk berkonsentrasi penuh untuk mengurus rumah tangga sendiri, mengurus partai ini, sehingga nanti mudah-mudahan pada Pemilu 2024 mendatang kita bisa meraih kesuksesan atau kemenangan di daerah masing-masing, wabil khusus di Kutai Kartanegara,” jelas Marwan kepada beritaalternatif.com.
Selain itu, DPD NasDem Kukar diminta untuk memperkuat struktur partai dan mempersiapkan pencalegan dini karena Kukar memiliki wilayah yang relatif luas dibandingkan daerah-daerah lain di Kaltim.
Pada pemilu yang akan datang, di Kukar terdapat enam dapil. Kursi legislatif yang diperebutkan berjumlah 45 kursi. Diketahui, hanya terdapat dua daerah selain Kukar yang memiliki 45 kursi legislatif, di antaranya Samarinda dan Balikpapan.
Dalam mempersiapkan kontestasi pemilu mendatang, DPD NasDem Kukar juga diminta untuk melakukan konsolidasi dan penguatan struktural dalam rangka memenuhi target perolehan sembilan kursi di DPRD Kukar.
Pada Rapat Koordinasi (Rakor) NasDem di Samarinda beberapa waktu lalu, DPD NasDem Kukar menetapkan target perolehan sembilan kursi di DPRD Kukar.
“Menurut saya target sembilan kursi itu sangat rasional. Kita sesungguhnya targetnya per dapil itu satu kursi. Karena ada enam dapil, berarti ada enam kursi. Nanti ada tiga dapil yang kita minta dua kursi,” jelasnya.
“Pertama, dapilnya Pak Sa’bir karena dia sudah anggota DPRD saat ini. Maka kita wajibkan di parlemen itu membawa satu gandengan. Kedua, dapilnya H. Doni. Dia juga anggota DPRD. Kita minta dia membawa satu gandengan. Ketiga, di dapil II (Tenggarong Seberang, Sebulu, dan Muara Kaman). Karena kursi yang diperebutkan ada sembilan kursi, maka hal yang wajar kita menargetkan dua kursi di sana,” lanjutnya.
Untuk mencapai target tersebut, saat ini pihaknya sedang mengadakan persiapan seleksi bakal calon anggota legislatif dari para tokoh yang tengah melakukan pendekatan dengan Pengurus DPD NasDem Kukar.
Marwan menegaskan, penetapan caleg NasDem tak ditentukan oleh status pertemanan, tetapi harus didasarkan peluang untuk mendapatkan kursi di legislatif.
“Jadi, kalau menaruh si A di sini, berapa suara yang kira-kira bisa dia bawa? Kalau taruh yang lain, berapa suaranya? Jadi, bukan karena ini teman saya, taruh saja di sini. Bukan itu lagi pendekatannya,” tegas dia.
Karena itu, secara alamiah akan ada bakal caleg yang gugur saat seleksi dan penentuan calon anggota dewan yang bertarung di Pemilu 2024.
Politisi senior di Kukar ini meminta kepada anggota dan pengurus NasDem Kukar untuk memperkuat struktur, jaringan, dan komunikasi lintas sektor.
“Enggak bisa hanya kelompok sendiri saja. Untuk meraih kemenangan itu kita enggak bisa mengandalkan diri sendiri. Pasti kita butuh orang lain. Maka dia harus membuka jejaring. Kalau nanti kita kehabisan bensin, mogok, dan lain sebagainya, itu sulit menangnya,” kata dia.
“Kalau kita mulai sekarang, kita membuat jejaring, kemungkinan kita untuk bisa meraih sembilan kursi itu bisa,” lanjutnya.
Berdasarkan aspirasi yang diterimanya, anggota NasDem berharap mendapatkan kesempatan yang sama di pemilu mendatang. NasDem pun membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi siapa saja tanpa mensyaratkan jabatannya di Partai NasDem.
“Semua kita berikan kesempatan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, NasDem juga membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh masyarakat untuk mencalonkan diri lewat partai besutan Surya Paloh tersebut.
NasDem memiliki program Indonesia Memanggil untuk menjaring para tokoh lokal dan nasional agar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
“Kita memberikan satu surat panggilan kepada orang yang memang kita anggap punya kompetensi dan basis massa yang luas. Tetapi kuota Indonesia Memanggil itu hanya 10 persen,” jelasnya.
Sementara di Kukar, awal tahun depan pihaknya akan membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh masyarakat untuk mendaftarkan diri.
Bagi tokoh yang ingin mencalonkan diri, NasDem hanya memberikan syarat-syarat formal yang ditetapkan penyelenggara pemilu.
“Kita bukan hanya jargon. Tanpa mahar dan tanpa syarat. Kalau mau dibuktikan, Anda daftar. Kita akan tunggu. Anda daftar di kami, buktikan tanpa mahar dan tanpa syaratnya,” tegas Marwan. (ln)