BERITAALTERNATIF.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram melayangkan sejumlah kritik kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Barat (NTB). Kritik tersebut menyangkut persoalan-persoalan ekonomi, sosial, pendidikan, dan pertanian di NTB.
Ketua Umum HMI Cabang Mataram Tatan mengurai beberapa masalah di bidang pendidikan. Sejumlah sekolah di NTB menempati lahan yang masih disengketakan.
Kemudian, ia menilai Beasiswa Bidikmisi dan Beasiswa NTB Gemilang menyimpan setumpuk masalah yang tak kunjung diselesaikan oleh Pemda NTB.
Lalu, di bidang pertanian, para petani acap menghadapi harga komoditas hortikultura yang kerap tidak stabil di pasar, sehingga petani-petani di NTB sering kali mengalami kerugian saat menjual hasil pertanian mereka.
Di sisi lain, para petani menghadapi kenaikan harga pupuk, pestisida, dan kebutuhan-kebutuhan pertanian lainnya. “Kami menuntut agar Pemda NTB menyelesaikan problem tersebut,” imbuh Tatan kepada beritaalternatif.com pada Selasa (23/8/2022).
Dia juga menguraikan masalah-masalah di bidang sosial, salah satunya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di NTB.
“Eksploitasi anak juga yang merajalela di NTB, baik itu di wilayah pinggiran maupun kota, sehingga kami menilai NTB Gemilang serta tugas dan fungsi DPRD NTB gagal terlaksana dengan baik,” tegasnya.
HMI Cabang Mataram pun melayangkan sejumlah tuntutan kepada Pemda NTB. Pertama, meminta kepada DPRD NTB untuk segera mendesak DPR RI agar mencabut RKUHP.
Kedua, menolak kenaikan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar; ketiga, mendesak Pemda NTB menetapkan regulasi harga pangan dan membuat Perda harga pangan serta komoditas hortikurtura.
Keempat, mendesak Pemda NTB segera menyelesaikan masalah kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak; kelima, mendorong Pemda menghentikan eksploitasi anak di NTB.
“Terakhir, kami mendesak Pemda NTB menanggulangi masalah kemiskinan dan lapangan kerja yang tidak banyak tersedia di NTB,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andri Khan