Search
Search
Close this search box.

Perang Nuklir di Eropa, Dubes Rusia: AS Tak Bisa Bersembunyi di Balik Samudera

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Dubes Rusia untuk AS Anatoly Antonov menyatakan bahwa tampaknya para perancang militer AS berharap Washington bisa bersembunyi di balik samudera jika senjata nuklir digunakan di Eropa. Padahal, dalam kondisi semacam ini, tidak ada sesuatu yang bernama perang nuklir terbatas.

Diberitakan Mashregh, Antonov dalam artikelnya di National Interest menambahkan, “Logis jika kita asumsikan bahwa penggunaan senjata nuklir apa pun akan berpotensi mengubah konflik lokal atau regional menjadi perang global.”

Dubes Rusia berpendapat, bahaya peningkatan tensi berasal dari pihak Washington, bukan Moskow. Sebab AS sudah berdekade-dekade mengagresi perbatasan Rusia melalui perluasan NATO, juga melanggar berbagai perjanjian pengendalian persenjataan strategis dengan Rusia.

Advertisements

“Protes-protes Moskow bahwa keamanan nasional Rusia berada dalam bahaya diabaikan dengan begitu mudahnya. Hal ini mendorong Moskow meyakini bahwa AS, dengan bahasa sederhana, secara jelas berniat mendapatkan keunggulan keamanan melalui konfrontasi dengan Rusia dan meraih dominasi militer di seluruh dunia,” imbuhnya.

Antonov mengatakan, krisis saat ini di Ukraina muncul lantaran kebijakan AS semacam ini berlanjut: kebijakan-kebijakan yang memaksa Moskow untuk memberikan respons militer.

“Jika Rusia sampai pada kesimpulan bahwa AS dan para sekutunya membahayakan eksistensi negara ini, Moskow akan menggunakan senjata nuklir, sebagaimana tertuang dalam doktrin militer Rusia,” tegas Antonov.

Para pejabat AS, kata Antonov, menyelewengkan pernyataan-pernyataan pemimpin Rusia demi mengeruhkan situasi dan meningkatkan tensi.

“Washington ingin menakut-nakuti warganya dan negara-negara lain dengan memanfaatkan ancaman palsu bahwa Moskow akan menggunakan senjata nuklir,” kata Antonov.

Dubes Rusia menyeru Washington untuk memoderasi narasi dan kebijakannya, menghormati keamanan nasional Rusia, dan bergabung dengan Moskow serta negara-negara nuklir lainnya demi membuktikan komitmen untuk menghindari penggunaan senjata nuklir. (*)

Sumber: Poros Perlawanan

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA