BERITAALTERNATIF.COM – Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keputusan rencana Presiden Argentina Javier Milei untuk memindahkan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke al-Quds. Menurut OKI hal tersebut sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan resolusi PBB.
Pernyataan OKI menekankan bahwa langkah ini merupakan penentangan terhadap Resolusi Dewan Keamanan 478, yang mendesak negara-negara dengan misi diplomatik di al-Quds yang diduduki untuk merelokasi misi mereka dari kota suci tersebut.
Al-Quds Timur, yang diambil alih oleh Israel selama perang tahun 1967, telah dianeksasi dan kini menurut hukum internasional wilayah itu dianggap sebagai wilayah Palestina yang diduduki.
Pernyataan OKI lebih lanjut menyatakan bahwa negara Amerika Selatan tersebut telah didesak untuk menghentikan tindakannya dan mematuhi resolusi yang menekankan pelestarian identitas hukum dan sejarah kota pendudukan tersebut.
OKI juga menggarisbawahi bahwa manuver tidak sah yang dilakukan presiden Argentina merupakan pelanggaran terhadap hak-hak penduduk Palestina.
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, sebelumnya mengatakan tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak rakyat Palestina atas tanah mereka dan pelanggaran terhadap aturan hukum internasional yang menganggap al-Quds sebagai tanah Palestina yang diduduki.
Presiden Argentina membuat senang tuan rumah Israel atas kunjungannya ke wilayah pendudukan pada hari Selasa dengan mengumumkan langkah untuk memindahkan kedutaan negaranya ke al-Quds.
“Rencana saya adalah memindahkan kedutaan ke barat al-Quds,” kata Presiden Argentina pada kunjungan resmi pertamanya sejak dia menjabat.
Amerika Serikat memulai langkah ini pada tahun 2018 di bawah kepemimpinan Donald Trump setelah ia mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel.
Argentina akan menjadi salah satu dari segelintir negara yang memiliki kedutaan besar di kota yang diduduki tersebut.
Kunjungan presiden Argentina ke wilayah pendudukan terjadi ketika sebagian besar negara Amerika Latin menjauhkan diri dari Israel selama perang Gaza. (arn/nsa)
Sumber: Press TV, Arrahmahnews