BERITAALTERNATIF.COM – Spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menerangkan bahwa olahraga memiliki kaitan yang sangat erat terhadap peningkatan sistem imun dilakukan untuk tujuan kesehatan dengan intensitas yang tepat.
“Yang membedakan antara olahraga untuk kesehatan dengan olahraga untuk tujuan lain, misalnya membesarkan badan, adalah intensitasnya,” kata dia seperti dilansir Antara pada Rabu (25/9/2024).
Olahraga yang dilakukan dengan tujuan selain kesehatan memiliki intensitas yang berat serta membuat seseorang memaksakan diri untuk berlatih hingga merasa lelah, pegal, sakit, dan berkeringat sebanyak-banyaknya.
Padahal, hal tersebut justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.
“Contohnya dengan berkeringat terlalu banyak maka dia jadi dehidrasi. Itu kan tidak sehat, imunitas tubuhnya bisa turun, dia tidak bisa fokus, hilang keseimbangan,” sebut Michael.
Masyarakat Indonesia saat ini, lanjut dia, masih berpikir bahwa olahraga yang sehat adalah olahraga yang paling berat.
Hal tersebut terjadi karena maraknya iklan atau kampanye olahraga yang menampilkan atlet.
Padahal, jelas bahwa olahraga yang dilakukan atlet bukan untuk tujuan kesehatan, melainkan kompetisi.
“Dengan demikian, banyak masyarakat yang menganggap bahwa olahraga harus seperti atlet yang sampai berkeringat, capek, sakit. Padahal kan tidak harus seperti itu,” tuturnya.
Ia mengatakan, olahraga untuk tujuan kesehatan sejatinya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Baginya, jenis olahraga apapun sangat baik untuk dilakukan sebagai upaya meningkatkan imunitas.
“Kalau kita mengacu ke kondisi cuaca yang sudah sering hujan dan keterbatasan akibat pandemi ini, tentunya asal mau bergerak saja sudah bagus. Olahraga apapun yang dilakukan akan lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali,” terang dia.
“Kapanpun waktunya, mau pagi, siang, atau malam. Lagi musim panas gak masalah. Lagi musim hujan, cari tempat teduh. Indoor atau outdoor, selalu memungkinkan,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, olahraga yang bisa dilakukan adalah olahraga aerobik seperti senam, jalan cepat, hingga jogging.
Untuk durasi ideal dalam berolahraga ialah 150 menit per minggu serta dapat dikonversi menjadi 30 menit per hari selama lima hari.
“Kalau benar-benar tidak punya waktu, olahraga tiga hari seminggu, tapi dalam tiga hari itu dia harus olahraga 50 menit setiap harinya,” pungkas Michael. (*)
Editor: M. As’ari