Oleh: Mentimoen*
Kemungkinan perang antara China dan Taiwan kecil, tetapi friksi bisa dipastikan akan terjadi jika Ketua DPR AS Nancy Pelosi meneruskan rencana mengunjungi Taiwan.
Posisi China bisa dikatakan akan diuntungkan apa pun keputusan Pelosi. Jika Pelosi mengurungkan niat mengunjungi Taiwan, maka Amerika dianggap tidak bisa diandalkan dalam melindungi Taiwan.
Jika Pelosi meneruskan niat, China akan mengambil kesempatan ini untuk membuat gerakan memasuki wilayah Taiwan (Republic of China).
Apa pun keputusan Pelosi, China mendapat angin dari kebodohan Pelosi. Saya menduga Amerika tidak akan berani mengambil langkah terlalu jauh, karena perang di Pasifik bukan ide bagus ketika di front Eropa saja masih kalang kabut, dan ekonomi Amerika sedang morat-marit resesi.
Ada banyak sekali opsi China untuk membuat gerakan terhadap provinsi tempat Kuomintang mengungsi waktu kalah perang di Mainland. Misalnya terbang melintasi pulau Taiwan; mengambil alih pulau Penghu atau pulau Kinmen.
Jika China terbang melintasi pulau utama Taiwan, itu akan menjadi precedence selanjutnya, untuk terbang melintasi Taiwan secara rutin. Satu-satunya cara Taiwan untuk kemudian melakukan resistensi adalah dengan menembak pesawat tersebut, dan itu berarti akan dimulai gerakan besar-besaran pembebasan Taiwan.
Dilema bagi Pelosi saat ini adalah: bagaimana cara mundur tanpa mempermalukan Amerika? Saya usulkan, mengumumkan diri sakit sehingga tidak dibolehkan oleh dokter terbang ke luar negeri. Itu untuk menyelamatkan mukanya sendiri.
Bodoh sekali bagi Amerika untuk mengubah status quo. Walau berkali-kali Gedung Putih menyatakan tidak mengubah status quo, kelakuan pejabat dan politisi lain Amerika memperlihatkan dukungan terhadap perubahan tersebut.
Jika status quo Taiwan dilanggar, itu menjadi alasan China bergerak. Apakah penduduk Taiwan khawatir? Kayaknya tidak khawatir banget. Karena kalaupun China melakukan gerakan, tidak mungkin akan menghantam penduduk Taiwan. China akan melakukan charm offensive.
Tetapi bagi politisi-politisi partai DPP saat ini, pastinya agak tegang, karena kalau situasi berkembang terlalu jauh sampai China masuk Taiwan, banyak gembong-gembong DPP harus secepatnya mengungsi ke Amerika, daripada ditangkap dan diadili di China sebagai pengkhianat.
Bagi Amerika, reunifikasi Taiwan kembali ke China itu berarti kehilangan satu bidak strategis dalam permainan catur menghadapi China.
Dengan demikian, risiko sebenarnya lebih berat di Amerika daripada di China. Tidak heran militer Amerika berusaha menghentikan kunjungan Pelosi.
***
Berdasarkan informasi yang beredar, Pelosi tidak mencantumkan Taiwan dalam itinerary perjalanannya. Terlalu bodoh, seharusnya dari awal dia tidak main api semacam itu, akhirnya toh mundur sendiri.
China terlihat tidak mengendorkan kesiagaan walaupun Pelosi “membatalkan” kunjungan ke Taiwan, khawatir Pelosi melakukannya dengan alasan darurat.
Jika kondisi darurat terjadi, dikabarkan pesawat tempur PLA akan memberikan pengawalan profesional untuk mendarat di Sansha.
Di lain sisi, SCMP melaporkan kemungkinan kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak dalam kapasitas resmi, yang menurutnya sesuatu yang bisa diterima Beijing.
Kalau kunjungan diam-diam itu terjadi, menandakan kemunduran dan kerancuan politik luar negeri Amerika.
Jika Pelosi mencoba mendarat di Taiwan, Amerika yang akan menanggung tanggung jawab atas konsekuensi pendaratan tersebut.
Jika itu terjadi, apa yang akan dilakukan China? Penonton menunggu keributan yang bakal terjadi.
Trump beberapa hari lalu mempertanyakan Pelosi yang ikut campur dalam urusan China-Taiwan, diperbandingkan dengan urusan suaminya yang terlibat kasus insider trading.
Menurut Trump, Pelosi membuat situasi semakin parah. Menurutnya, jika memimpikan sekutu Eropa akan mendukung Amerika dalam hal ini, artinya salah membaca dunia.
Pihak China mendeteksi kemungkinan pesawat Pelosi sudah berangkat, dan mungkin ke Taiwan. Juga pada saat yang sama beberapa pesawat tempur Amerika berangkat dari Okinawa, kemungkinan untuk memberikan pengawalan.
Semua menanti, apakah pesawat Pelosi turun ke Taiwan, atau kabur? Media Taiwan bilang kemungkinan pesawat Pelosi akan mendarat di Taiwan pukul 22:00.
Langkah-langkah apa yang akan dilakukan China? Kita tunggu. Saya juga heran kenapa pesawatnya mengambil jalan memutar dan waktu KL ke Taiyuan lama banget. Kelihatannya pesawat itu menghindari Laut China Selatan.
Karena itulah pesawat Pelosi menghindari Laut China Selatan dan Selat Taiwan. Harus mengambil jalan memutar dari arah selatan Taiwan, bukan arah singkat langsung dari KL ke Taiyuan. Pelosi menghindari armada China. Ini jadi seru mainannya.
Kalau mengharap China invasi Taiwan, terlalu jauh. Dugaan saya adalah, penerbangan pesawat tempur yang semakin dekat pulau Taiwan, dan paling jauh melintasi pulau Taiwan. Kalau itu dilakukan akan menjadi permulaan dari penerbangan serupa di kemudian hari.
Satu hal yang belum dilakukan China adalah armada AL mengelilingi pulau Taiwan dari jarak cukup dekat. Itu juga bisa dilakukan.
Kalau menyerang menduduki Taiwan saat ini, saya enggak berani menduga sampai sejauh itu. Salah satu prinsip yang saya ketahui dari China adalah reaksi setimpal. Reaksi menyerbu pembebasan Taiwan hanya dilakukan jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan sepihak.
Kalau cuma Pelosi mendarat ke Taiwan, rasanya tidak sepenting itu sampai perlu penyerbuan ke pulau tersebut. (*Pengamat politik global. Artikel ini kami rangkum dari utas yang ditulis penulis di Twitter)