Search
Search
Close this search box.

Pangan Kaltim masih Didatangkan dari Luar Daerah

Wakil Dewan perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis. (Istimewa)
Listen to this article

BEITAALTERNATIF.COM – Di tengah pembangunan IKN Nusantara, Kaltim masih sangat bergantung pada bahan pangan dari luar daerah, terutama dari Sulawesi. Hal ini menunjukkan kemandirian pangan lokal yang lemah di tengah potensi pertanian daerah yang belum terkelola secara maksimal.

Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis menyampaikan sejumlah usulan guna memekasimalkan peran pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kaltim.

Sebagai langkah awal, dia mendorong Pemprov Kaltim merumuskan kebijakan berupa pembuatan database pertanian yang komprehensif.

Mengintensifkan pembuatan jaringan database pertanian berskala luas dinilainya akan sangat membantu kerja pihak Pemprov Kaltim dalam menyorot setiap wilayah dengan potensi besar di sektor pangan.

Saat ini, Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara dikenal sebaga pusat lumbung pangan daerah. Namun,  ia meyakini masih ada daerah lain Kaltim yang memiliki potensi serupa namun belum tersentuh oleh program-program strategis, karena minimnya wawasan dan pendataan yang tepat sasaran.

Penyusunan jaringan yang berisikan data yang memuat informasi detail tentang potensi jenis pertanian serta angka konkret seperti luas lahan, produktivitas, dan komoditas unggulan akan sangat diperlukan.

Pemetaan potensi pertanian yang akurat dan komprehensif dari hulu ke hlir akan berdampak besar dalam mendukung kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan yang berlebihan terhadap impor.

Karena itu, kata dia, pembangunan databese tersebut harus dijadikan program prioritas dari tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota.

“Kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri,” tuturnya.

Selain itu, ia mendesak pemerintah pusat sebagai berkontribusi dalam mendorong Kaltim sebagai daerah swasembada pangan dengan cara memberikan dukungan yang signifikan pada program-program yang menyokong pengembangan lumbung pangan (food estate) di Kaltim.

Namun dengan catatan, pemerintah pusat mesti memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan para petani yang menjalankan proyek tersebut.

“Jika dilakukan dengan serius, food estate (lumbung pangan) bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan hal ini,” pungkasnya. (adv)

Penulis: Ulwan Murtadho

Editor: Ufqil Mubin

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA