BERITAALTERNATIF.COM – Para konten kreator dan pelaku-pelaku UMKM mengikuti acara diskusi publik bersama Bupati Kukar Edi Damansyah di Titik Nol Tenggarong pada Selasa (13/8/2024).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh komunitas tuli, yang baru saja mengikuti pelatihan membatik di Yogyakarta.
Komunitas tersebut sedang berusaha meningkatkan usaha kerajinan batik di Kukar.
Bupati Edi mengaku telah berusaha memberikan fasilitas dan pelatihan untuk para penyandang disabilitas tersebut.
“Fasilitas kami berikan dalam bentuk pelatih yang keterampilannya bisa dijadikan ilmu untuk membangun usaha yang produktif,” ujarnya.
Kata dia, Pemkab Kukar akan terus mendukung pilihan individu dan komunitas yang berusaha membangun kreativitas di Kukar.
Fasilitas dan pelatihan tersebut diharapkannya dapat mendorong penyandang disabilitas memiliki kemampuan untuk memproduksi batik secara mandiri.
Pada kesempatan tersebut, salah seorang pelaku UMKM menyampaikan tantangan yang dihadapinya selama mengembangkan usahanya.
Ia menghadapi tantangan untuk mendapatkan peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengembangan bisnisnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Edi mengatakan, Pemkab Kukar telah mengambil berbagai langkah untuk memecahkan masalah tersebut.
Namun, dia mengakui aspek publikasi tergolong minim sehingga tak diketahui oleh seluruh masyarakat Kukar.
Ia menyebut UMKM di Kukar sudah jauh lebih maju dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan layanan NIB, halal, dan BPOM.
“Pemerintah sudah jauh membuka ruang dan persyaratan yang jelas,” katanya.
Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Kukar telah menyalurkan berbagai peralatan serta mengadakan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasar.
Penyaluran bantuan dan pelaksanaan latihan yang diselenggarakan Pemkab Kukar juga disebutnya berdasarkan permintaan para pelaku UMKM di Kukar.
Bupati Edi juga menerima pertanyaan dari peserta diskusi publik tersebut terkait keberadaan toko modern yang menjual oleh-oleh.
Toko modern, lanjut dia, telah bekerja berdasarkan kebijakan pemerintah. Para pengelolanya pun sudah menetapkan standar tertentu.
“Dari manajemen toko modern itu menyampaikan jika standar mereka tinggi terhadap kualitas sehingga keluhannya berada pada keberlanjutannya,” tutup Bupati. (adv)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin