Search
Search
Close this search box.

Pasang Surut Halimatu Membangun Usaha Kedai

Halimatu. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Banyak orang yang ingin terjun ke dunia usaha, namun tak sedikit yang berhenti di tengah jalan karena berbagai alasan.

Halimatu adalah salah satu pemuda Kukar yang berhasil melewati ragam badai dalam membangun usaha.

Pemilik usaha kedai dengan brand H&N ini menceritakan pasang surut yang ia lewati selama terjun dalam dunia usaha.

Advertisements

Dia mendirikan usahanya pada tahun 2021. Lokasinya di Jalan KH. Ahmad Dahlan Tenggarong. Kala itu, ia menamai usahanya dengan Kedai H&N Coffee dan Food.

Usahanya sempat berjalan selama 6 bulan. Kemudian, kedai yang dibangunnya terpaksa ditutup karena kerap merugi; tak setara antara pendapatan dan biaya operasional yang harus dikeluarkannya.

“Pada saat itu wabah Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Covid-19…membuat saya harus bertarung dengan wabah tersebut, dan ditambah lagi dengan adanya kebijakan PKKM dari pemerintah membuat masyarakat takut keluar rumah ataupun nongkrong di kedai,” ungkapnya, Rabu (16/8/2023).

Meski begitu, dia tidak patah semangat. Pada Juli 2022, pria yang karib disapa Stive tersebut membuka kembali usaha kedai di Kompleks Kantin Unikarta, tetapi dengan brand yang masih sama.

Usaha pertama didirikannya dengan modal sekitar Rp 40 juta. Sedangkan di lokasi sekarang ia menjalankannya dengan modal sekitar Rp 10 juta.

Modal yang lebih kecil tersebut, sambung dia, karena dipengaruhi sebagian aset dan peralatan usahanya yang lama masih bisa digunakan, sehingga ia hanya berbelanja bahan minuman dan makanan.

Saat ini, omzetnya per bulan mencapai Rp 15 juta. Sementara keuntungan bersihnya sekitar 40 persen dari omzet.

Stive mengatakan, pelanggan yang datang ke kedainya mencapai puncaknya pada hari Senin hingga Kamis. Jumlahnya sekitar 100 orang per hari. Sementara pada hari Jumat dan Sabtu hanya 50 orang saban hari.

“Keunggulannya usaha seperti ini konsumen yang datangi kita dan risiko usahanya kecil,” bebernya.

Dia mengaku kerap memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi dan berjualan.

Ia pun menyampaikan pesan kepada para pemuda Kukar yang ingin terjun ke dunia usaha.

“Mumpung masih usia produktif, segera produktifkan diri dengan berwirausaha. Keluar dari zona nyaman ingin jadi birokrat atau ASN,” pesannya.

Dia menambahkan, ketiadaan modal bukanlah alasan yang tepat sehingga menghambat pemuda-pemuda Kukar menggeluti usaha. Pasalnya, saat ini banyak sumber modal yang bisa digunakan para pemuda.

Stive mencontohkan program penyediaan modal usaha dari pemerintah dan swasta, antara lain kredit usaha rakyat yang bunganya tergolong kecil, CSR, dan lingkaran pertemanan.

“Dan mulailah dengan usaha yang kita senangi dan disenangi orang, sehingga bisa jalan beriringan antara passion dan keinginan pasar,” tutupnya. (ilh/fb)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA