BERITAALTERNATIF.COM – Dalam acara debat perdana yang diselenggarakan KPU Kukar, pasangan calon (paslon) Dendi Suryadi dan Alif Turiadi menyampaikan kepada publik delapan program unggulan yang akan diwujudkan jika menang pada bursa perebutan kursi bupati dan wakil bupati Kukar.
Di antara delapan program strategis yang mereka tawarkan, paslon Dendi-Alif berkomitmen menjalankan program pendidikan gratis untuk seluruh masyarakat Kukar.
“Pendidikan dan pelayanan kesehatan juga belum sepenuhnya gratis, padahal kita tahu bahwa Kutai Kartanegara adalah salah satu daerah terkaya di Indonesia, ” ucap calon bupati nomor urut 03 Dendi dalam debat publik yang diselenggarakan KPU Kukar pada Senin (11/11/2024).
Di sejumlah kesempatan kampanye ataupun saat diundang dalam diskusi publik, paslon Dendi-Alif sering kali menyoroti secara kritis kinerja pemerintah daerah yang keduanya nilai belum efektif dalam memberdayakan sejumlah sektor yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.
Dendi kerap menyampaikan ketidakpuasannya terhadap program bupati sebelumnya dalam menjamin kualitas ketahanan pangan, pendidikan serta pelayanan kesehatan.
“Kami menemukan fakta bahwa rakyat Kukar makin cerdas; sudah tidak mau diiming-imingi dengan program yang hanya diisi oleh janji belaka, ” ucapnya.
APBD Kukar senilai Rp 14,3 triliun dinilainya lebih dari cukup untuk mewujudkan program pemerataan pendidikan, termasuk memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat di setiap jenjang pendidikan formal sekaligus fasilitas yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran siswa.
“Untuk mengatasi anak putus sekolah dan meningkatkan indeks pembangunan manusia atau IPM itu solusinya pendidikan gratis karena APBD kita sangat cukup untuk menggaratiskan semua,” katanya.
“Jadi, bukan hanya SPP-nya gratis tapi juga baju seragamnya, baju olahraganya, tas, buku, sepatu, semua gratis,” ujarnya.
Program pendidikan gratis, lanjut Dendi, juga perlu dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru serta penyediaan fasilitas sekolah yang layak bagi pelajar.
Menurutnya, upaya pemerintah daerah dalam mengurangi angka putus sekolah di Kukar masih menjadi permasalahan yang belum mampu dituntaskan oleh bupati sebelumnya.
Hal itu menjadi kekecewaan tersendiri bagi Dendi. Pasalnya, Kukar termasuk salah satu daerah di Indonesia yang memiliki APBD fantastis.
Anggaran belanja daerah yang sebesar itu, tegas dia, mestinya dapat digunakan untuk menghapus catatan gelap Kukar sebagai daerah dengan angka putus sekolah tinggi di Kaltim.
Jika terpilih sebagai pemimpin Kukar, ia berkomitmen menuntaskan masalah tersebut. Caranya, mereka akan mengalokasikan minimal 20 persen anggaran dari APBD untuk sektor pendidikan.
“Jadi, kalau tidak gratis, itu bukan Kutai Kartanegara dengan APBD terbesar,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin