BERITAALTERNATIF.COM – Wakil Ketua DPRD Kukar Siswo Cahyono mempersilakan kepengurusan PKB Kukar di bawah kepemimpinan Untoro Raja Bulan mengajukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap dirinya, Sarpin, dan Hamdiah.
Ia menunggu proses PAW yang akan diajukan oleh Untoro. Dia berpendapat bahwa PAW merupakan dinamika yang tergolong biasa dalam dunia politik.
“Lebih cepat lebih baik. Enggak usah dia gembor sana gembor sini mau melakukan PAW dan lain-lain,” ucap Siswo baru-baru ini kepada awak media di Kantor DPRD Kukar.
Anggota legislatif dari PKB ini menyebutkan, sebelumnya kubu Untoro hendak mengganti unsur pimpinan DPRD Kukar. Namun, rencana tersebut tak kunjung terwujud. Kubu Untoro berkeinginan menggantikan Siswo dengan Khoirul Mashuri.
Rencana itu tak kunjung terlaksana seiring kasus pemalsuan surat tanah menjerat Mashuri, sehingga ia dijatuhi hukuman penjara 1,8 tahun.
Siswo juga mempertanyakan alasan penggantian dirinya dari kursi pimpinan DPRD Kukar, yang tak kunjung dijawab oleh DPP PKB.
Dia pun menyebut rencana penggantian dirinya dari DPRD Kukar sebagai sensasi yang sengaja dibuat oleh kubu Untoro. Pasalnya, rencana PAW itu dinilainya tak memiliki dasar yang kuat serta tidak diketahui duduk persoalannya.
“Kalau kami, jujur saja, tidak mengakui posisi Untoro sebagai Ketua PKB di Kukar, karena adanya Untoro sebagai Ketua PKB Kukar itu adalah bagian dari rekomendasi atau tunjukan langsung oleh PKB Kaltim,” sebutnya.
Jika mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB, kata Siswo, saat ketua PKB Kukar berhenti sebelum berakhir masa jabatannya, penggantiannya mesti dilaksanakan lewat Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub).
Ia menilai kepemimpinan Puji Hartadi di PKB Kukar berjalan secara normal, tak ada masalah keorganisasian, bahkan ia berhasil membawa PKB Kukar menjadi partai yang memegang kursi wakil ketua di DPRD Kukar.
“Tiba-tiba di tengah jalan dilakukan proses pergantian. Nah, itu yang sebenarnya melanggar ketentuan partai. AD/ART-nya sudah jelas kok. Ketika melakukan pergantian ketua partai di tengah jalan, harus melalui proses Muscablub,” katanya.
“Yang ada itu, si Untoro dan Hendra itu maunya DPW saja. Dua orang itu tidak berkeringat untuk membesarkan PKB Kukar. Tiba-tiba ditunjuk menjadi ketua dan sekretaris. Tentunya hal ini sangat mencederai rekan-rekan dan kawan-kawan yang memang sudah membesarkan PKB Kukar,” tegasnya. (um)