Tel Aviv, beritaalternatif.com – Beberapa pejabat pertahanan dan keamanan rezim Zionis Israel mengatakan, dengan memperhatikan kemampuan rudal Iran, Israel tidak punya kemampuan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Kepada surat kabar New York Times, Sabtu (18/12/2021), para pejabat dan pakar militer Israel menuturkan, Tel Aviv dalam waktu dekat ini tidak punya kemampuan melancarkan serangan yang bisa menghancurkan atau sekadar menangguhkan program nuklir Iran.
Menurut salah satu pejabat keamanan Israel, persiapan serangan yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada proyek nuklir Iran, setidaknya membutuhkan waktu dua tahun.
Relik Shafir, mantan jenderal Angkatan Udara Israel yang merupakan pilot jet tempur yang menghancurkan fasilitas nuklir Irak pada 1981 mengatakan, Iran memiliki puluhan fasilitas nuklir. Beberapa di antaranya berada di bawah tanah.
“Bom-bom Israel kesulitan untuk menembus serta menghancurkannya dalam waktu cepat,” katanya.
Pejabat Israel yang lain mengatakan, saat ini Tel Aviv tidak mempunyai kemampuan merusak fasilitas nuklir bawah tanah Natanz dan Fordow.
Seorang pakar penerbangan Israel mengatakan, terbuka kemungkinan ketika pesawat Israel berusaha mendarat di wilayah Palestina pendudukan. Mereka baru menyadari bahwa rudal-rudal Iran sudah menghancurkan landasan bandara.
Sementara itu, Gershon Hacohen, seorang jenderal Israel mengakui kegagalan sistem Iron Dome selama konfrontasi terbaru Tel Aviv dengan faksi muqawama Palestina.
Sementara itu, baru-baru ini, Angkatan Laut Republik Islam Iran dan Oman menggelar manuver militer bersama di Selat Hormuz dan Laut Oman.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai dalam Komisi Persahabatan Militer Gabungan Republik Islam Iran dan Oman, kedua negara melakukan manuver militer gabungan kesembilan pada hari Kamis (16/12/2021).
Latihan militer ini diikuti oleh sejumlah unit Angkatan Laut Angkatan Bersenjata Iran dan IRGC, bersama Angkatan Luat Oman dan Lembaga Pelabuhan dan Maritim Oman yang melibatkan dukungan helikopter dan drone dari kedua belah pihak.
Dalam manuver militer ini berbagai skenario dirancang dan diimplementasikan antara unit kapal laut dan udara kedua negara, yang menunjukkan perkembangan program latihan militer ini dibandingkan periode sebelumnya. (parstoday/ln)