Kukar, beritaalternatif.com – Situasi pandemi Covid-19 memaksa masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menurunkan intensitas dalam beraktivitas seperti biasanya. Kondisi ini membuat beberapa sektor mengalami kemandekan, di antaranya sektor pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun sekarang grafik, penyebaran Covid-19 telah menunjukkan tanda yang baik bagi Pemerintah Daerah (Pemda) sehingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sebelumnya masih berada pada level 4 kini turun menjadi level 2.
Eko Purwanto, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kukar, mengatakan, saat ini masyarakat tidak boleh terpuruk karena Covid-19. Karena itu, Pemda harus menyiapkan diri dan memikirkan proses pemulihan ekonomi akibat pemberlakuan PPKM.
“Sektor UMKM dan pariwisata adalah yang paling terdampak. Gairah ekonomi lokal melalui UMKM harus dihidupkan kembali seperti menggelar bazar UMKM di Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Kukar setiap minggunya secara bergilir dan di lokasi yang menjadi icon Kukar,” saran Eko, Sabtu (16/10/2021).
Menurut dia, UMKM memiliki kontribusi penting dalam menopang perekonomian daerah, sehingga penyelenggaraan bazar tersebut diharapkan akan menggairahkan kembali pelaku usaha untuk berkreasi setelah badai pandemi ini mulai mereda.
“UMKM berkontribusi nyata mempercepat pemulihan ekonomi. Mengingat sektor ini banyak menyerap tenaga kerja, sehingga kebangkitannya pun harus kita dorong. Caranya ya dengan membeli dan berbelanja produk mereka, selain mempromosikannya lewat media sosial karena eranya sekarang era media sosial,” saran Eko.
Dia melanjutkan, setelah pandemi mereda, sebagian besar orang sedang mencari akan berwisata ke mana. Sehingga daerah harus menyiapkan diri. Ini akan menjadi momen bagi pariwisata daerah untuk bangkit.
“Pandemi membuat semua orang kembali ke kebutuhan dasar (basic needs), yakni makan, minum, dan kesehatan. Namun, saat pandemi mulai terkendali, orang akan kembali berburu aktivitas hiburan seperti berwisata dan kuliner,” ucapnya.
Ia juga menyarankan Pemda Kukar agar lebih kreatif di sektor pariwisata, misalnya pembelian tiket wisata bisa dilakukan secara online, penyelenggaraan event yang mulai beralih dari pertunjukan langsung menjadi virtual maupun hybrid (online dan offline), hingga penyediaan angkutan pariwisata gratis yang bisa dipesan secara daring.
“Pemerintah juga harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, seperti bekerja sama dengan OKP dan seluruh instansi terkait agar sama-sama bisa kembali memulihkan ekonomi Kukar,” tutup Eko. (*)
Penulis: Arif Rahmansyah
