BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Desa Loh Sumber Sukirno mendukung para pelaku UMKM meningkatkan produksi tempe agar menjadi produk unggulan di Kecamatan Loa Kulu.
Sebagai produsen tempe terbesar di Loa Kulu, desa tersebut telah mendapat banyak bantuan guna mengembangkan UMKM melalui bantuan kelompok-kelompok pengrajin yang dikoordinasikan oleh PKK.
Para pelaku UMKM tengah mengembangkan berbagai varian keripik tempe yang juga telah bekerja sama dengan PT MHU.
“Saat ini adalah pengembangan keripik tempe yang macam-macam varian,” katanya pada Rabu (31/7/2024).
Kata dia, terdapat 30 hingga 40 pengrajin tempe di Loh Sumber. Melalui tim gerak PKK, ada 8 orang pengrajin keripik tempe.
Ia menjelaskan bahwa para pengrajin membuat tempe serta mengupayakan inovasi-inovasi yang bisa menaikkan taraf hidup para pengrajin tempe.
Dalam hal pemasaran, Pemdes Loh Sumber telah melakukan sejumlah kerja sama dengan berbagai pihak.
Mereka sudah berhasil menjual tempe ke berbagai daerah di Kaltim seperti Tenggarong, Samarinda, dan Balikpapan.
Hal itu karena tempe di Loh Sumber telah dikenal luas di Bumi Etam. “Kita tau sendiri seperti apa tempe Loa Kulu,” katanya.
Menurutnya, masyarakat Kukar sudah mengenal dengan baik produk tempe dari Loa Kulu.
“Bahkan ada peribahasa, kita ke Kutai Kartanegara tidak makan tempe Loa Kulu itu tidak sah,” ucapnya.
Pemdes Loh Sumber telah bekerja sama dengan OPD terkait untuk mengembangkan produk tempe di desa tersebut.
“Kita juga menggandeng pihak-pihak ketiga yang bekerja di satu wilayah di desa kita untuk bisa bersinergi dengan pihak desa,” ujarnya.
Harga tempe yang diolah oleh pengrajin tempe di hargai Rp 500 per buah. Harga ini pun tergantung besar kecil tempe yang dibuat pengrajin.
Beberapa variasi tempe dijual dengan harga Rp 5 ribu per tiga buah.
Sukirno menerangkan bahwa Pemdes Loh Sumber telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung para pengrajin tempe.
Tahun lalu, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan usaha tempe di Loh Sumber.
Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan bahan dan alat-alat untuk produksi tempe. “Semua kita berikan,” tutupnya. (*)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin