BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Desa Perangat Baru tengah memperluas pasar kopi luwak yang diproduksi para petani di desa yang terletak di Kecamatan Marangkayu tersebut.
Kepala Desa Perangat Baru, Fitriati mengungkapkan, kopi yang dipanen para petani di desanya telah sampai ke tangan pemerintah pusat serta dikonsumsi oleh kontraktor asal Australia.
Dia mengurai, Pemdes Perangat Baru telah membangun komunikasi dengan pengelola Pantai Pandawa di Provinsi Bali.
Dalam pembicaraan awal, pengelola pantai tersebut akan memasarkan kopi luwak dari Perangat Baru dengan harga Rp 5 juta per kilogram.
“Pihak di Bali siap mengambil untuk hasil produksinya. Kita akan buat kontrak kerja sama,” bebernya, Rabu (13/4/2023).
Pemasaran kopi luwak dari Perangat Baru juga dilakukan di asosiasi hotel seperti Hotel Mercure, Ibis Indonesia, dan Aston.
“Pasarnya sudah banyak, tinggal produksinya saja lagi yang perlu ditambah,” katanya.
Kata dia, kopi luwak di Perangat Baru termasuk jenis kopi yang masih langka.
Sebab, hanya terdapat tiga wilayah di Indonesia yang memproduksi kopi tersebut: Provinsi Jambi, Jember, dan Kaltim.
Sementara di Kaltim, produksi kopi luwak hanya ada di Perangat Baru.
Menurut Fitriati, pengembangan perkebunan kopi luwak bisa menjadi salah satu strategi pengentasan kemiskinan di Perangat Baru.
Pasalnya, sambung dia, hasil penjualan kopi luwak sangat menjanjikan bagi para petani.
Fitriati berharap Pemkab Kukar terus melirik berbagai potensi yang dimiliki Perangat Baru.
Dengan begitu, ia berharap kesejahteraan warga Perangat Baru terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Kami berharap warga kami sejahtera,” pungkasnya. (adv)
Penulis: Arif Rahmansyah
Editor: Ufqil Mubin