BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Kabupaten Kukar terus berupaya dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di akhir tahun 2024.
Sebelumnya, angka stunting di akhir 2023 berada di angka 17 persen. Pada Juni 2024, stunting berada di angka 15,9 persen.
Sekertaris Daerah Kukar Sunggono mengatakan bahwa usaha mempercepat penuruan stunting merupakan program prioritas pemerintah
Hal ini termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14 persen.
Karena itu, kata Sunggono, Bupati Kukar sudah menginstruksikan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten untuk menindaklanjuti hasil penimbangan dan pengukuran yang dilakukan secara serentak pada Juli 2024.
Ia menjelaskan, hasil pengukuran stunting menggambarkan bahwa hampir seluruh balita di Kukar memiliki masalah kekurangan gizi seperti berat badan tidak bertambah dan tinggi badan tak naik.
“Dari situ pak Bupati mengamanatkan kepada kami TPPS buat rencana kebijakan yang bisa mengintervensi balita yang berpotensi stunting,” katanya, Jumat (16/8/2024).
Dalam upaya mengintervensi balita yang berpotensi stunting, lanjut dia, TPPS sudah menjalankan Program Makanan Tambahan (PMT) yang ditujukan kepada balita se-Kukar.
“Yang berpotensi stunting kita beri Program Makanan Tambahan. Makanan yang berasal dari kearifan lokal atau produk lokal,” ujarnya.
Sementara yang sudah masuk stunting, pihaknya melakukan penanganan langsung melalui dokter spesialis anak.
Ia mengatakan, pembiayaan untuk PMT berasal dari tiga sumber: Alokasi Dana Desa, Corporate Social Responsibility, dan Bapak-Bunda Anak Asuh Stunting.
“Sekarang sudah berjalan hampir di seluruh kecamatan dan sudah dievalusi langsung oleh Bupati penangannnya,” ucapnya Sunggono.
Dia menambahkan, pada Oktober 2024 pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh dengan cara mengadakan penimbangan dan pengukuran langsung balita-balita di Kukar.
“Sehingga di akhir tahun 2024 target 14 persen bisa terwujud dan kita juga optimis di bawah 14 persen,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifa’i
Editor: Ufqil Mubin