Kukar, beritaalternatif.com – Beberapa penjual bahan pokok di Pasar Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluhkan harga barang yang tak stabil sepekan terakhir.
Cabai, bawang merah, ikan, gula, beras dan bahan pokok lain dikabarkan mengalami kenaikan. Karenanya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap jumlah pembeli yang mendatangi pasar.
Hamdi (30), salah satu penjual di Pasar Mangkurawang, menceritakan beberapa dagangan yang dijualnya merangkak naik, salah satunya harga cabai.
Minggu lalu, harganya Rp 43 ribu per kilogram (kg). Hari ini naik menjadi Rp 48 ribu per kg. Begitu pula bawang merah yang juga mengalami kenaikan dari Rp 18 ribu menjadi Rp 24 ribu per kg.
Dia menjelaskan, harga cabai kerap tak menentu atau fluktuatif. Harganya kadang naik, kadang juga turun. “Penyebab kenaikan harga barang itu karena barang banyak kosong dan pembelinya banyak. Kalau barangnya banyak, harga kebutuhan juga akan turun,” jelasnya kepada beritaalternatif.com, Senin (7/2/2022) pagi.
Dia mengaku kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok itu mengakibatkannya mengalami kerugian. Pasalnya, ketika dia menjual barang dengan harga yang tinggi, maka jumlah pembeli akan lebih sedikit dibandingkan saat harga barang turun.
Kata dia, kelangkaan minyak goreng menyebabkan harga bahan pokok lain juga ikut naik. Hal ini membuat pembeli mengurangi jumlah barang yang dibelinya.
Ia berharap pemerintah daerah menstabilkan harga barang tersebut. Ia meyakini penurunan harga bahan pokok akan disambut positif oleh masyarakat Kukar.
“Karena kasihan juga kan dengan orang kecil kayak kami ini. Banyak yang enggak mampu beli kalau harga barang naik. Penghasilan tidak menentu, tapi harus beli kebutuhan pokok sehari-hari,” tuturnya.
Sementara itu, Yanti (36), penjual sembako di Pasar Mangkurawang juga membeberkan bahwa gula, minyak goreng, dan beras mengalami kenaikan walaupun tidak begitu signifikan.
Ia menyebutkan, kenaikan harga barang tersebut disebabkan biaya pengiriman yang juga naik. Meski begitu, ia meyakini setiap pergantian tahun harga barang pun tak menentu.
“Kelangkaan barang dan pengiriman barang yang lambat juga kan berpengaruh ke naiknya harga barang,” ungkapnya.
Meskipun tak signifikan, dia mengaku keuntungan dari jerih payahnya berjualan sedikit berkurang. Karena itu, ia berharap pemerintah menstabilkan harga bahan pokok.
Sebab, masyarakat pasti menginginkan harga bahan pokok yang terjangkau. “Karena kalau harga barang naik, pasar juga kan akan sepi. Pembelinya pasti akan berkurang,” ujarnya.
Hal yang sama diutarakan Hariyanto (32). Penjual berbagai jenis ikan tersebut mengaku harga ikan hari ini sedikit naik dibandingkan pekan lalu.
Ia menuturkan, meski mengalami kenaikan, di awal bulan ikan yang dijualnya selalu ramai didatangi para pembeli. Namun, ketika memasuki akhir bulan, pembeli akan berkurang sehingga dia pun terpaksa menjualnya dengan harga murah demi menghabiskan stok ikan.
Hariyanto mengatakan, hambatan pengiriman ikan juga menjadi salah satu penyebab harga ikan naik. Karena itu, ia juga berharap pemerintah bisa menstabilkan harga barang-barang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Harapannya sih pemerintah bisa stabilkan harga barang-barang ini biar perekonomian kami lebih meningkat lagi gitu,” tutupnya. (*)
Penulis: M. As’ari