BERITAALTERNATIF.COM – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) membangun jembatan menuju Pulau Kumala mendapat respons dari tokoh muda Kukar, Ramadhan.
Ia menyebutkan bahwa Pemkab Kukar berada dalam posisi dilematis, sebab diperhadapkan dengan beberapa persoalan, salah satunya masyarakat mempertanyakan fungsi pembangunan Jembatan Repo-Repo.
Ramadhan berpendapat, Pulau Kumala adalah obyek wisata yang harus dibenahi oleh Pemkab Kukar agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus mengalir ke kantong daerah.
Akses menuju Pulau Kumala, kata dia, menjadi infrastruktur yang sangat penting karena dulu untuk menuju pulau wisatawan harus memakai perahu.
Jembatan Repo-Repo pun tak menjawab permasalahan tersebut. Pasalnya, lambat laun muncul keluhan pengunjung karena jaraknya yang lumayan jauh bagi pejalan kaki.
“Apakah Jembatan Repo-Repo akan tetap berfungsi sebagaimana asalnya dibangun? Atau akan dikembangkan menjadi jembatan yang juga bisa dilewati kendaraan sepeda motor?” ujar Ramadhan, Selasa (14/3/2023) sore.
Politisi muda tersebut menyarankan Pemda Kukar memperhatikan aspirasi masyarakat. Sebab, kata dia, Pemda tak boleh sekadar membangun, namun tidak berefek terhadap daerah seperti bertambahnya pengunjung yang menyumbang PAD.
“Kalau ada niat Pemda untuk membangun hari ini, saya kira Pemda harus betul-betul memperhatikan aspirasi masyarakat dalam sudut pandang wisata, apa kiranya yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Ramadhan menambahkan, selain membangun jembatan, Pemkab Kukar juga harus memperhatikan serta memperbaiki sarana dan prasarana di dalam Pulau Kumala.
Bila wahana di dalam Pulau Kumala diperbaiki, kemudian menampilkan destinasi yang menarik dibanding obyek wisata di tempat lain, Ramadhan meyakini pulau tersebut akan menjadi ikon Kukar atau setidaknya akan menjadi pilihan utama masyarakat ketika berwisata ke Kukar.
“Karena sedih juga melihat Kukar. Kenapa orang tidak menginap? Karena tidak ada wisata. Jadi, cukup berpengaruh kalau ada Pulau Kumala pengen dibangun. Saya sependapat kalau wahana diperbarui dan diperbanyak dari yang lain, agar mampu menampilkan ikon Kukar,” ujarnya.
Pembangunan jembatan, lanjut dia, hanya tepat bila Pemda Kukar serius untuk menyelaraskannya dengan pengembangan wahana bermain di dalam pulau, karena hal itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Ramadhan mengatakan, jika Pemkab hanya membangun jembatan, namun tidak disertai penambahan wahana, maka tidak akan ada jaminan pengunjung akan bertambah setiap tahun di Pulau Kumala.
“Jadi, ke depan saran kita ke pemerintah agar jeli melihat, ketika ingin melakukan pembangunan harus efektif dan diharapkan masyarakat,” sarannya.
Dia juga menyarankan Pemda Kukar agar tak hanya pandai membangun, namun tidak mampu memelihara dan mengembangkannya.
Kata Ramadhan, banyak contoh kasus pembangunan di Kukar yang menghabiskan anggaran miliaran. “Tapi enggak memberikan feedback ke kas daerah,” ujarnya. (*)
Penulis: Arif Rahmansyah
Editor: Ufqil Mubin