BERITAALTERNATIF.COM – Pemprov Kaltim dinilai memiliki tantangan untuk mengurangi angka pengangguran yang berasal dari lulusan SMA dan SMK di Bumi Mulawarman.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin pun mendorong Pemprov Kaltim membuka jurusan di seluruh SMK, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan di Kaltim.
Ia juga meminta Pemprov membangun koordinasi dengan para investor yang akan menanamkan investasi mereka di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kaltim.
Selain berkoordinasi, kata dia, Pemprov Kaltim mesti membangun kerja sama agar perusahaan-perusahaan tersebut memprioritaskan warga lokal saat melakukan rekrutmen tenaga kerja.
Politisi Golkar ini juga menyinggung tenaga kerja lokal yang tak memiliki keterampilan khusus.
Dia pun berharap lembaga-lembaga terkait melatih mereka agar mempunyai kemampuan yang dibutuhkan perusahaan.
“Lembaga seperti BLK harus dimasifkan dan diintensifkan perannya,” saran dia kepada beritaalternatif.com pada Senin (24/4/2023).
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dinas Pendidikan Kaltim, sambung Salehuddin, mempunyai tantangan untuk menjalankan konsep tersebut.
Di sebagian SMK, ia menilai Pemprov Kaltim telah mendorong pembukaan jurusan-jurusan yang dibutuhkan dunia kerja.
Sayangnya, ucap dia, lulusan SMK di Kaltim tak memiliki sertifikat profesi. “Padahal ketika mereka di industri, kan butuh sertifikat itu,” ujarnya.
Setiap perusahaan, lanjut Salehuddin, mensyaratkan kompetensi dan keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat profesi.
“Itu yang menjadi kendala juga bagaimana kita bisa menyerap angkatan kerja kita,” katanya. (adv)
Penulis: Ufqil Mubin