BERITAALTERNATIF.COM – Sejumlah pemukim Zionis mengirim surat kepada para komandan Tentara Israel dan memperingatkan ketidakamanan utara Tepi Barat.
Dilansir Fars, stasiun televisi KAN memberitakan bahwa dalam surat tersebut, para pemukim Zionis menegaskan Tepi Barat telah berubah menjadi Gaza Kedua. Menurut mereka, Tentara Israel kesulitan melakukan tindakan di kawasan itu.
Beberapa jam setelah operasi anti-Zionis pada 13 Juni di dekat Jenin, yang melukai 5 orang termasuk 4 serdadu Israel, para pemukim Zionis kembali mengkritik Tentara dan menyatakan, mereka tidak lagi merasa aman dan tenteram di kawasan tersebut.
Komandan Brigade Utara Tepi Barat pun mengakui ketidakmampuan Tentara Israel dalam melaksanakan misi-misinya di utara Tepi Barat dan melindungi pemukim. Ia hanya berkata bahwa Tentara akan berusaha menciptakan keamanan di daerah itu.
Pada Selasa lalu, sebuah faksi Perlawanan Palestina menembaki orang-orang Zionis di dekat Jenin. Seorang pemukim Zionis dan 4 serdadu Israel dikabarkan terluka akibat penembakan itu.
Operasi ini dilakukan saat Tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Balata di Nablus. Misi mereka adalah menawan seorang pemuda Palestina, namun akhirnya berujung pada gugurnya pemuda bernama Faris Hashash dan sejumlah warga Palestina terluka.
Usai operasi anti-Zionis di dekat Jenin, media-media Israel mengumumkan bahwa Tentara dan Shin Bet menyimpulkan mereka harus meningkatkan level operasi ofensif terhadap para pejuang Palestina di Nablus dan Jenin. Oleh karena itu, sebuah operasi militer besar-besaran dimasukkan dalam agenda mereka.
Hal ini memicu reaksi faksi Perlawanan Arin al-Usud. Faksi ini segera mengeluarkan perintah agar pasukannya bersiap siaga di Tepi Barat. (*)
Sumber: Poros Perlawanan