BERITAALTERNATIF.COM – Pemkab Kukar menyambut positif pelaksanaan Field Trip Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah seluruh Indonesia dalam rangka kegiatan Peringatan Pengurangan Risiko Bencana tahun 2022 di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar pada Kamis (13/10/2022) sore.
Bupati Kukar Edi Damansyah melalui Asisten III Setkab Kukar Totok Heru Subroto menjelaskan bahwa proses pembangunan berkelanjutan bertumpu pada tiga faktor: kondisi sumber daya, kualitas lingkungan, dan kependudukan.
Semakin tinggi jumlah penduduk, sambung dia, maka akan semakin menyulitkan usaha untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Dan apabila kita kaitkan dengan penanggulangan bencana, pembangunan berkelanjutan memiliki hubungan yang sangat erat,” jelasnya.
Kata dia, pembangunan berkelanjutan harus dapat memastikan kelangsungan hidup melalui pelestarian fungsi dan kemampuan ekosistem serta tidak merusak lingkungan.
Hal itu, lanjut Totok, sejalan dengan prinsip penanggulangan bencana untuk meminimalkan kerugian karena kehilangan jiwa, fisik, ekonomi, dan kerusakan lingkungan.
“Ini artinya pelestarian lingkungan sangat berpengaruh positif dalam pengurangan pengaruh negatif dari kejadian-kejadian bencana,” katanya.
Karena itu, sambung dia, kegiatan peringatan risiko bencana tersebut berhubungan langsung dengan proses pembangunan berkelanjutan.
Totok menyebutkan, pengurangan risiko bencana merupakan rangkaian dari upaya yang dilakukan secara teratur untuk menganalisis dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia.
Setelah dilakukan penanggulangan bencana di Indonesia, kata dia, banyak kemajuan dan capaian dalam membangun ketangguhan bangsa melalui ikhtiar pengurangan risiko bencana.
“Namun, besarnya risiko bencana perlu dimonitor dan dievaluasi terus, agar upaya-upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko, namun juga dapat mencegah munculnya risiko-risiko baru,” jelasnya.
Untuk mendukung penanggulangan bencana, kata dia, diperlukan komitmen yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait.
“Kita patut berbangga di mana pengurangan risiko bencana tahun 2022 ini dilaksanakan di Kalimantan Timur selaku tuan rumah dengan Kota Balikpapan sebagai pusat kegiatan dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai pendukung kegiatan,” ucapnya. (adv/um)