Beritaalternatif.com – Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Senior/Dewasa Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Tahun 2022 yang diselenggarakan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kukar di Kompleks Stadion Rondong Demang Tenggarong resmi ditutup pada Sabtu (21/5/2022) malam.
Ketua Umum IPSI Kukar Siswo Cahyono melalui Sekretaris Umum IPSI Kukar Mahmudin menyebutkan bahwa kegiatan tersebut berjalan lancar selama pembukaan hingga penutupan.
Kata dia, tingkat kepercayaan penonton serta kontingen yang mengikuti jalannya pertandingan pencak silat tersebut terhadap juri juga cukup baik.
“Kemudian, tidak terjadi insiden ataupun keributan dari pihak suporter. Ini patut kita syukuri. Semua atlet telah mendapatkan hasil yang terbaik,” ucap Mahmudin kepada beritaalternatif.com pada Minggu (22/5/2022) pagi.
Ia menilai pertandingan dalam kejuaraan ini berjalan sengit. Kualitas para atlet pun sangat baik. Pada saat final, atlet-atlet tersebut menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Mahmudin mengakui bahwa kualitas para atlet tersebut sangat baik. Hanya saja, mereka perlu meningkatkan kualitas ketahanan fisik, taktik permainan, dan penguasaan lapangan.
“Tapi kalau dari segi teknik bagaimana mereka menyerang dan mengantisipasi serangan, itu sudah bagus,” sebutnya.
Dalam kejuaraan tersebut, Tapak Suci Putera Muhammadiyah menjadi juara umum pertama. Mereka berhasil mengumpulkan 7 medali emas serta masing-masing 2 medali perak dan perunggu.
Kemudian, juara umum kedua diraih oleh Persaudaraan Setia Hati Terate, yang meraih 4 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu. Lalu, juara umum ketiga didapatkan oleh kontingen Kera Sakti, yang berhasil menghimpun 3 medali emas, 3 perak, 1 perunggu.
Para atlet yang terpilih dalam kejuaraan tersebut akan mengikuti seleksi lanjutan sebagai bagian dari tahapan penyeleksian perwakilan atlet pencak silat yang bakal mewakili Kukar di Porprov Kaltim 2022.
Mereka yang dipanggil untuk mengikuti seleksi lanjutan sebagai calon perwakilan Kukar di Porprov Kaltim adalah para atlet yang mendapatkan juara 1 dan 2, yang merupakan peraih medali emas dan perak.
Setelah kejuaraan tingkat kabupaten itu, IPSI Kukar memberikan jeda waktu kepada para atlet tersebut untuk melakukan pemusatan latihan atau Training Center (TC) secara mandiri di wilayah mereka masing-masing sebelum kemudian dilakukan seleksi bersama tim lapis satu IPSI Kukar.
Apabila para atlet yang terpilih dalam kejuaraan pencak silat tingkat kabupaten kemarin dapat menembus serta mengalahkan tim lapis satu, maka mereka memiliki kans untuk mewakili Kukar di Porprov Kaltim pada November mendatang.
“Kalau menurut jadwal, di bulan Juni itu sudah harus entry by class. Paling tidak sebelum entry by class kita sudah punya gambaran. Mungkin di minggu pertama di bulan Juni kita sudah lakukan seleksi,” jelasnya.
Ia mengatakan, mereka yang terpilih untuk mengikuti seleksi lanjutan tersebut memiliki kans yang cukup besar untuk mewakili Kukar di Porprov Kaltim.
Kata Mahmudin, bela diri berbeda dengan olahraga terukur. Jika sprinter bisa mencapai jarak tertentu dengan kecepatan 3 detik, maka pelari lainnya harus mampu mengalahkannya dengan waktu yang lebih singkat.
Apabila sprinter tersebut tidak mampu berlari cepat dengan waktu yang lebih singkat, maka secara otomatis ia akan kalah dengan atlet yang mampu berlari dengan waktu 3 detik.
Namun, dalam olahraga bela diri, banyak hal yang bisa terjadi di lapangan sekian detik sebelum pertandingan berakhir. “Artinya, kalau bela diri sangat dinamis sekali,” ujarnya.
Hal ini dibuktikan dengan hasil Sea Games 2022. Atlet-atlet pencak silat yang sebelumnya mendapatkan medali emas berguguran di Sea Games tahun ini di Vietnam.
“Juara Sea Games itu belum tentu bisa juara di PON. Juara PON belum tentu bisa juara di Porprov. Karena bela diri ini sangat dinamis sekali. Berbeda dengan olahraga terukur,” terangnya. (*)