BERITAALTERNATIF.COM – Komisi IV DPRD Kaltim menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim pada Jumat (3/2/2023). Pertemuan tersebut membahas tentang peningkatan mutu dan kualitas pendidikan khususnya SMA/SMK.
Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi didampingi Anggota Komisi IV Salehuddin, Fitri Maisyaroh, dan Rusman Ya’qub. Hadir Kepala Disdikbud Kaltim M. Kurniawan bersama sejumlah pejabat struktural di lingkungan Disdikbud Kaltim.
Pada pertemuan yang berlangsung pagi hingga sore hari itu, Reza menuturkan bahwa pihaknya membedah persoalan pendidikan di Kaltim. Melalui evaluasi capaian kinerja serta program kerja Disdikbud Kaltim pada tahun 2023-2024.
“Kita bahas per bagian agar benar-benar menemukan solusinya. Misalnya, keluhan masyarakat tentang tidak terakomodirnya peserta didik di zonasi sekolah terdekat dengan tempat tinggal mereka karena keterbatasan ruang kelas dan guru,” sebutnya sebagaimana dilansir dari laman resmi DPRD Kaltim pada Rabu (8/2/2023).
Menurutnya, Kaltim harus mampu menciptakan pemerataan kualitas pendidikan dan meningkatkan mutunya guna mencetak SDM unggul dan profesional yang berdaya saing serta bertaraf internasional.
Usaha mencapai misi itu tidak mudah karena diperlukan pembenahan di segala lini, yang memerlukan anggaran yang maksimal. Oleh sebab itu, ia menilai penting bagi Pemda Kaltim untuk memperjuangkan peningkatan dana BOS yang berasal dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub meminta Disdikbud Kaltim untuk memetakan sekolah yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini bermaksud untuk mempermudah pemenuhan kualitas sekolah.
“Sekolah mana saja yang memerlukan pemenuhan sarana dan prasarana baik penambahan ruang kelas maupun laboratorium atau ruang praktek, penambahan sekolah baru karena pertimbangan jarak tempuh siswa dari tempat tinggal, dan sertifikasi untuk para guru,” tegasnya.
Terkait beasiswa untuk membantu peserta didik yang ingin sekolah atau meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi namun terkendala dengan biaya, juga harus benar-benar tepat sasaran.
Kepala Disdibud Kaltim M. Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya melalui bidang pengawasan SMK memiliki program pengawasan kurikulum yang berstandar industri yang bertujuan mengetahui kompetensi keahlian.
“Sehingga ketika anak akan lulus dipastikan telah mengantongi sertifikat kompetensi. Dan target tahun ini 25 ribu jiwa,” jelasnya.
Sertifikasi kompetensi diperlukan dalam rangka menyiapkan SDM yang diperlukan oleh industri agar memiliki daya saing dengan lulusan luar Kaltim. Selain itu, pembangunan sekolah baru satu di antaranya yakni pemindahan SMK 3 Tanah Grogot.
“Banyak program yang telah terlaksana maupun akan dilaksanakan di 2023-2024, termasuk menghidupkan pentas seni di tiap sekolah, tes bakat dan minat siswa untuk prestasi anak, sekolah ramah anak, dan lainnya,” ujar Kurniawan. (adv/hms)